Prof Kamaruddin Amin
Prof Kamaruddin Amin

Orang Beragama Tak Hanya Harus Munculkan Kesalehan Terhadap Tuhan, Juga Kesalehan Sosial

Jakarta – Orang yang beragama tidak hanya harus memunculkan kesalehannya terhadap Tuhan, namun juga harus memunculkan kesalehan sosial untuk diterapkan dalam bermasyarakat.

Hal itu dikatakan oleh Dirjen Binmas Islam Kementerian Agama Prof Kamaruddin Amin saat memberikan Khotbah Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (1/3/2024).

“Beragama berarti peduli, beragama berarti empati, beragama berarti maju, beragama berarti responsif, beragama berarti berkontribusi dan seterusnya bagi umat manusia,” katanya.

Dia menyebut beberapa contoh kesalehan dalam bermasyarakat, di antaranya peduli terhadap orang-orang yang lemah, orang-orang miskin, anak-anak yatim, dan senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas mereka secara kolektif.

“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.”

“Barang siapa berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, kelak Kami (Allah) akan memberinya pahala yang besar,” katanya mengutip penggalan Surat An-Nisa ayat 114.

Kamaruddin menuturkan umat Islam di dunia merupakan agama dengan pertumbuhan penduduk tercepat, yang diprediksi akan menjadi agama terbesar di dunia pada 2060 dengan tiga miliar pemeluk.

Dalam konteks masyarakat Indonesia, kata dia, umat Islam sebagai mayoritas masyarakat seyogianya tidak hanya berbicara soal akidah, ibadah, dan hal-hal yang bersifat akhirat semata, namun juga harus berbicara dan bertindak tentang kemajuan, pembangunan, lingkungan, kesehatan, pendidikan, kemanusiaan, kebangsaan, kemodernan, dan lain-lain

“Sebagai pemeluk agama mayoritas di negeri ini, Islam harus paling berkontribusi sekaligus menjawab realitas sosial di negeri ini. Maju mundurnya bangsa ini, umat Islam memainkan peran yang fundamental,” ujarnya.

Menurutnya, beragama tidak hanya memandu komunikasi dengan Allah SWT, tapi memandu menemukan cita-cita hidup untuk mencerdaskan dan meningkatkan kualitas hidup, dan memandu sosial masyarakat, yang dengan demikian menjadikan agama sebagai panduan kehidupan nyata menuju kehidupan abadi yakni akhirat.

“Untuk itu, kepada seluruh umat beragama di Indonesia agar tetap istiqamah dan konsisten dalam melakukan hal baik bagi negeri ini,” katanya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

berbakti kepada orang tua

Khutbah Jumat : Birrul Waliadain

Khutbah I   اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ …

Pelatihan Guru di Serang 1

Era Digitalisasi, Perlu Strategi Baru Bentengi Generasi Muda dari Intoleransi dan Radikalisme

Serang – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei harus bisa …