Ustaz Hanan Attaki
Ustaz Hanan Attaki

PBNU Nilai Baiat Ustaz Hanan Attaki Potensial Akomodasi Generasi Hijrah

Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyambut baik baiat yang dilakukan pendakwah milenial Ustaz Hanan Attaki. Hal itu dikatakan Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU), KH Abdullah Syamsul Arifin atau Gus Aab.

“Saya melihat beliau sangat potensial sebagai seorang dai yang memiliki banyak folowers di media dan dakwah-dakwah beliau yang dilaksanakan menyasar terhadap kalangan milenial ini cukup banyak yang meminati,” ujar Gus Aab dikutip dari Republika.co.id, Sabtu (13/5/2023).

Menurut Gus Aab, setelah baiat itu, Ustaz Hanan Attaki sudah menjadi bagian daripada NU. Namun, dakwahnya masih perlu dilihat lagi nantinya apakah sudah berubah dan sesuai dengan ajaran NU atau belum.

“Ini perlu juga akan dilihat nanti kan. Tidak hanya menyatakan diri bahwa ikrar saya ini menjadi bagian daripada NU, tapi juga harus melaksanakan ketentuan-ketentuan yang ada. Maka seluruh fikrah, harakah itu akan dinilai sesuai apa gak,” ucap Gus Aab.

“Jangan-jangan hanya pengakuan secara formal menjadi bagian daripada NU tapi fikrah dan harakahnya tetap berbeda. Tentu itu juga akan menjadi penilain tersendiri,” kata Gus Aab.

Ia mengutip ungkapan yang selama ini selalu dipegang oleh orang-orang pesantren bahwa apapun yang dilakukan karena Allah itu akan berkesinambungan dan akan terus menerus. Namun, ketika dilakukan tidak karena Allah maka dengan sendirinya akan putus dan akan habis.

“Jadi apa yang diucapkan, ikrar yang diucapkan itu harus dibuktikan dengan tindakan nyata dan ini yang akan dilihat oleh publik,”jelas Gus Aab.

Secara formal, tambah dia, tentu tidak ada alasan lagi untuk mempersoalkan dakwah yang akan dilakukan Ustaz Hanan Attaku. Tetapi, kata dia, nanti harus dilihat lagui sejauh mana pikirannya, dan pandangannya tentang ajaran Islam yang berhaluan Aswaja an-Nahdliyah.

Sebagaimana diektahui, sebelumnya Ustaz Hanan Attaki dibaiat oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar. Setelah menyatakan janjinya untuk taat pada ulama ahlussunnah wal jamaah (Aswaja), dia pun resmi menjadi warga Nahdlatul Ulama (NU). Pembaitan itu juga disaksikan oleh santri dan jamaah yang hadir.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

060567700 1740995185 830 556

Santri Dari Mutholaah Kitab Kuning Ke Digital

JAKARTA — Santri bukan sekedar pembelajar di pondok pesantren namun lebih jauh santri menjadi penjaga …

082479700 1601026076 830 556

Kiprah Pendiri Pesantren Lirboyo di Medan Perang Kemerdekaan

Jakarta – KH. Abdul Karim atau yang biasa disapa Mbah Manab muassis Pondok Pesantren Lirboyo …