JAKARTA — Maulid Nabi Muhammad Saw sebentar lagi akan diperingati yaitu setiap tanggal 12 Rabiul Awal berdasarkan penanggalan Kalender Hijriyah. Dibeberapa daerah Maulid Nabi digelar dengan sangat meriah bahkan menjadi tradisi yang selalu dirayakan setiap tahunya, di wilayah NTB khususnya Lombok Maulid Nabi dirayakan dengan saling bersilaturrahim, momentum mengkhitan anak laki-laki dan menghatamkan Al-Quran selain itu terdapat pawai Islam.
Dilansir dari laman republika.co.id perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw tidak selalu dipandang baik oleh Sebagian masyarakat atau kelompok termasuk dikalangan ulama mengenai apakah Maulid Nabi termasuk bid’ah atau tidak.
Bid’ah dalam Islam merujuk pada sesuatu yang diada-adakan dalam urusan agama yang tidak ada contohnya dari Rasulullah SAW. Karena peringatan Maulid Nabi tidak dilakukan oleh Rasulullah SAW, para sahabat, atau generasi awal Islam (Salaf), sebagian ulama menganggapnya sebagai bid’ah.
Beberapa ulama, terutama dari kalangan Salafi atau yang mengikuti metode pendekatan ketat terhadap syariah, menolak peringatan Maulid Nabi dengan alasan bahwa tidak ada riwayat yang menunjukkan bahwa Nabi atau para sahabat merayakannya. Bagi mereka, setiap tambahan dalam ibadah yang tidak berasal dari Nabi dianggap bid’ah yang tercela.
Sementara itu, mayoritas ulama di Indonesia berpendapat bahwa tidak semua bid’ah itu buruk. Ada konsep “bid’ah hasanah” yang mengacu pada hal-hal baru yang baik dan membawa manfaat, selama tidak bertentangan dengan prinsip dasar Islam.
“Bid’ah dalam hal-hal yang bukan ibadah murni dapat dibenarkan selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar agama,” kata Prof M Quraish Shihab dikutip dari bukunya yang berjudul M Quraish Shihab Menjawab halaman 726.
Peringatan Maulid Nabi dianggap sebagai bentuk penghormatan dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW, yang dapat memperkuat iman dan kecintaan umat kepada Nabi.
Ulama yang mendukung peringatan Maulid Nabi berpendapat bahwa acara ini mengandung nilai positif, seperti memperbanyak shalawat kepada Nabi, menceritakan kisah hidup Nabi, dan menyebarkan ajaran-ajaran beliau. Mereka melihatnya sebagai sarana untuk mengingat teladan Nabi dan menghidupkan sunah-sunah beliau.
Dalam konteks budaya, Maulid Nabi juga dianggap sebagai tradisi yang mempererat persaudaraan dan solidaritas umat Islam. Acara ini sering diisi dengan pengajian, ceramah, dan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
Jadi, pandangan mengenai Maulid Nabi sebagai bid’ah atau tidak sangat bergantung pada interpretasi dan pendekatan seseorang terhadap agama. Bagi mereka yang melihatnya sebagai bid’ah, penekanan adalah pada menjaga kemurnian ajaran Islam sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi dan para sahabat.
Sementara itu, bagi yang mendukung peringatan Maulid Nabi, fokusnya adalah pada nilai-nilai positif yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, selama tidak menyimpang dari ajaran Islam.
Perbedaan pendapat ini sudah ada sejak lama, dan sebaiknya disikapi dengan saling menghormati, mengingat tujuan utama dari keduanya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meneladani Nabi Muhammad SAW.
Lalu kapan peringatan Maulid Nabi tahun ini dalam kalender Masehi?
Untuk tahun 2024, Maulid Nabi diperkirakan akan jatuh pada Senin, 16 September 2024, tergantung pada penetapan awal bulan Rabiul Awal yang dapat sedikit berbeda tergantung pada metode pengamatan hilal yang digunakan.
Pemerintah Indonesia juga menetapkan Maulid Nabi ini sebagai Hari Libur Nasional. Hal ini berdasarkan ketetapan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.