rizal korban selamat dari serangan kkb di teluk bintuni papua barat
rizal korban selamat dari serangan kkb di teluk bintuni papua barat

Pernah Diserang KKB, Pria Asal Pinrang Masih Mau Kerja di Papua

Pinrang – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua hingga hari ini masih terus menjadi ancaman keamanan, sehingga aparat selalu bersiaga untuk memberikan pengamanan kepada masyarakat, KKB seringkali melakukan penyerangan terhadap orang yang sedang bekerja mencari nafkah di Papua, seperti yang pernah dialmi oleh Rizal (56) dan kawan-kawannya yang diserang saat sedang bekerja.

Meski telah menjadi korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tidak membuat Rizal (56) kapok bekerja di Papua Barat. Pria asal Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu mengaku masih ingin lanjut bekerja di lokasi penyerangan KKB.
“Di manapun pekerjaan ada resiko. Ya takdir kalau memang akhirnya meninggal saat bekerja,” ujar Rizal saat berbincang dengan detikSulsel, seperti dilansir dari laman detik.com Minggu (2/10/2022).

Rizal atau yang akrab disapa Om Kumis ini dipulangkan ke Pinrang usai KKB menyerang 14 pekerja di Teluk Bintuni, Papua Barat. Dia bercerita bahwa dirinya dan 13 rekannya sedang mengerjakan proyek perbaikan jalan hingga tiba-tiba terdengar bunyi tembakan.

“Tembakan pertama bunyi kami kira hanya tembakan peringatan, nanti ada tembakan terdengar ketiga kali ada teman yang terkena dan kami berlarian,” ungkapnya.

Saat melihat rekannya terkena tembakan, Om Kumis dan seluruh tim pekerja berhamburan untuk menyelamatkan diri. Dia dan tiga orang berlari ke arah pemukiman dan singgah ke hutan terdekat dari lokasi.

“Lari ke arah pemukiman, tetapi takut karena sudah malam dan didapat (ditangkap) di jalan, jadi bersembunyi ke hutan,” paparnya.

Meski mengalami pengalaman mengerikan itu, Rizal mengaku masih berhasrat untuk kembali bekerja di lokasi. Namun dia berharap ada bantuan pengawalan dari TNI-Polri saat bekerja.

“Ya, bagusnya begitu (dikawal TNI-Polri). Tetapi, ya tergantung pemerintah juga (apakah mau memberikan pengawalan),” bebernya.

Om Kumis mengaku tidak menyangka akan ada penyerangan oleh KKB. Selama bekerja baru kali ini mereka diserang.

“Baru kali ini diserang,” paparnya.

Serangan KKB di Teluk Bintuni
KKB menyerang 14 pekerja proyek Jalan Trans Bintuni-Maybrat, Teluk Bintuni, Papua Barat pada Kamis (29/9). Para pelaku mempertontonkan aksi bengisnya saat membunuh para korban dengan cara merekam video.

Dalam video beredar, rekaman video sekitar 2 menit 50 detik itu awalnya menunjukkan seorang pria terkapar di tengah pepohonan. Seorang pelaku lantas mendekatinya dan tanpa ampun membacok korban berkali-kali.

Selanjutnya sorotan video berpindah dari kawasan pepohonan tersebut menuju ke sebuah jalan. Terlihat sejumlah truk dan eskavator. Tampak para pelaku berlari ke arah deretan truk dan alat berat tersebut.

Para anggota KKB kemudian kembali menyerang sadis sejumlah pria yang berlindung di kolong truk. Serangan itu juga diwarnai sejumlah letusan senjata api di lokasi.

Para pelaku lantas meminta rekannya untuk terus merekam video. Sementara perekam video meminta rekan-rekannya melakukan pembakaran.

“Bakar, bakar,” balas perekam video tersebut kepada rekannya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Khutbah Jumat: Menjaga Semangat Beribadah Ramadan di Bulan Syawwal

Khutbah I الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ …

lapar

Saya khawatir Apabila Perut Kenyang akan Lupa pada yang Kelaparan

Ramadan telah berlalu, tetapi ada nilai sangat penting yang harus disisakan. Selalu terus merawat keadaan …