jokowi saat membuka rakernas badan kesejahteraan masjid bkm di 231108180506 924

Presiden Jokowi Ingin Masjid Jadi Pemersatu dan Pusat Kemajuan Bangsa

JAKARTA – Presiden Joko widodo (Jokowi) melihat potensi Masjid sangat besar jika terus dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat, karena masjid bukan hanya sebagai rumah ibadah namun lebih dari itu masjid dapat menjadi pemersatu dan menjadi pusat kemajuan bangsa. Hal ini disampaikan presiden saat membuka Rapat Kerja Nasional Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Tahun 2023 di Istana Negara pada Rabu (08/11/23).

Badan Kesejahteraan Masjid berdiri sejak 1964 dengan singkatan Bakemas. Mulai 1970, Bakemas berubah menjadi BKM dengan kapanjangan sama, yaitu Badan Kesejahteraan Masjid. Organisasi ini sempat vakum dalam waktu yang cukup lama dan kini mulai diaktifkan kembali.

“Dua minggu lalu, Menteri Agama bisik-bisik ke saya, ini ada BKM harus kita aktifkan kembali, seperti tahun 60-an. Saya sampaikan, siap pak menteri. Maksudnya siap kalau ada regulasi yang diperlukan, kami siapkan, entah Perpres, Keppres, nanti kita siapkan. Lainnya urusannya menteri agama,” kata Jokowi saat membuka Rakernas Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) di Istana Negara, seperti dilansir dari laman republika.co.id pada Rabu (8/11/2023).

Presiden Jokowi mengatakan, dengan jumlah anggota yang sangat besar, lebih dari 17.600 dan tersebar di berbagai daerah di Tanah Air, potensi manfaat BKM sangat besar bagi umat dan bangsa. Melalui peran BKM, presiden berharap rumah-rumah ibadah dapat dikelola secara profesional, moderat dan berdaya maslahat bagi umat. Sehingga, masjid dapat menjadi pusat pembinaan umat, menjadi pusat kemajuan bangsa dan masjid yang ramah bagi semuanya.

“Kita ingin rumah ibadah menjadi tempat yang khidmat untuk beribadah, mempersatukan keberagaman kita, edukatif dan mendidik untuk pembelajaran karakter kita,” ujar Jokowi.

Jokowi berharap pengurus BKM, pusat maupun daerah, dapat aktif bersinergi, berkolaborasi untuk menjaga masjid dari ancaman intoleransi dan ekstremisme serta dari politisasi yang memecah belah, yang tidak mempersatukan, dan tidak menjadikan rukun. Sehingga kesatuan dan persatuan bangsa dapat terus dijaga.

Sebelumnya, Yaqut menyampaikan, sebagai negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki jumlah masjid yang sangat besar, dengan beragam tipologinya, mulai dari Masjid Negara (Masjid Istiqlal), Masjid Raya di tingkat provinsi, Masjid Agung di level kabupaten/kota, Masjid Besar di kecamatan, hingga Masjid Jami’ di desa-desa. Berdasarkan Data Sistem Informasi Masjid Kementerian Agama saat ini ada 663.729 masjid/ mushola di Indonesia.

“Menurut banyak kajian, masjid-masjid ini memiliki posisi sentral dalam memberi informasi keagamaan, sekaligus membentuk paham keagamaan masyarakat, dan menyatukan umat (jaami’). Masjid berfungsi sosial, edukatif dan bahkan ekonomis, di samping tentu saja fungsi dasarnya sebagai rumah ibadah, tempat Muslimin mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa,” ujar Menag Yaqut.

 

 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

berbakti kepada orang tua

Khutbah Jumat : Birrul Waliadain

Khutbah I   اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ …

Pelatihan Guru di Serang 1

Era Digitalisasi, Perlu Strategi Baru Bentengi Generasi Muda dari Intoleransi dan Radikalisme

Serang – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei harus bisa …