Gus Kikin copy

PWNU Jatim Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Bersatu, Rukun, Penuh Kasih Sayang Sambut 2025

Jakarta – Seluruh elemen masyarakat Indonesia diajak untuk bersatu, rukun, dan penuh kasih sayang dalam menyambut tahun baru 2025. Pasalnya, tahun 2025 menjadi tahun pemulihan, setelah sepanjang 2024, bangsa Indonesia terlibat eforia Pemlihan Presiden dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

“Tahun 2025 dan tahun-tahun berikutnya, kita bangun masyarakat yang harmoni yakni masyarakat yang penuh kecintaan, kasih sayang, rukun, dan bersatu,” kata Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Abdul Hakim Mahfudz , Rabu (1/01/2025), dikutip dari NU Online.

Ajakan Kiai Abdul Hakim ini dikarenakan Indonesia baru saja melaksanakan pemilihan umum yang menguras tenaga, pikiran dan uang. Bahkan beberapa masyarakat sempat terjadi konflik yang berpotensi memecah belah masyarakat.

“Mari bersatu, bangsa Indonesia sudah menutup tahun 2024 dengan suksesi kepemimpinan yang demokratis dengan memiliki presiden baru, gubernur baru, bupati dan walikota yang baru,” jelas pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng ini.

Agar tidak terjadi kembali perpecahan dampak dari pemilu, ia mengajak semua pihak untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Semua pihak melakukan evaluasi, meliputi penyelenggara, pengawas, peserta, pendukung dan tim sukses.

Lebih jelas, Gus Kikin, panggilan karibnya, menjabarkan jika setiap orang yang beriman harus selalu melakukan evaluasi diri untuk bekal kehidupan yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan firman Allah di surat Al-Hasyr ayat 18.

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

“Ayat di atas ditujukan untuk orang-orang beriman agar selalu mengevaluasi diri untuk bekal kehidupan yang lebih baik,” imbuhnya.

 Ia menegaskan, ciri umat Islam yaitu gemar melakukan evaluasi dalam setiap kegiatan dan pekerjaan. Dengan evaluasi, setiap individu akan tahu di mana kekurangannya dan kelebihannya.

“Kita sudah memasuki tahun baru 2025. Dalam pandangan agama Islam, cara terbaik menyikapi pergantian tahun, adalah bermuhasabah, melakukan introspeksi, mengevaluasi diri,” ucapnya.

Gus Kikin juga meminta warga Nahdliyin untuk menjadi pelopor perdamaian dan kemajemukan di Indonesia, bahkan di dunia. Hal ini guna meneguhkan kembali nilai perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) dalam memasuki Abad kedua NU (2026-2126).

“Karena itu, segera kita jauhi dan tinggalkan keburukan dan mari kita sambut Harlah NU pada 31 Januari 2025. NU sebagai perekat bangsa dan negara serta pelopor perdamaian dalam kemajemukan,” pungkasnya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

008879900 1755066058 830 556 1

Kiai Ma’ruf Amin: Pesantren Jadi Pusat Gerakan Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat

JAKARTA — Pondok Pesantren bukan sekedar lembaga pendidikan yang fokus pada keagamaan namun juga lembaga …

prof asrorun niam sholeh 1756616995852 169

Munas MUI 2025 Akan Bahas Fatwa Perpajakan untuk Cari Keadilan Sesuai Syariat

Jakarta – Pajak yang dipungut oleh pemerintah dari rakyat diperuntukkan untuk pembangunan berbagai fasilitas dan …