ramadan

Sambut Ramadan dengan Bekal 4 Ilmu Ini Supaya Ibadah Kamu Sah dan Tidak Sia-sia!

Islam adalah agama wahyu. Alquran sebagai wahyu yang diberikan kepada Nabi Muhammad, adalah pedoman bagi seluruh umat Islam tanpa terkecuali. Menyambut Ramadan yang tinggal menghitung hari lagi, perlu dipersiapkan berbagai hal, termasuk bekal ilmu menyambut bulan Ramadan agar ibadah kita tidak jadi sia-sia.

Sebab, orang yang beribadah tanpa mengetahui ilmunya, bagaikan orang yang berjalan tanpa ada penuntun sehingga berpotensi besar orang tersebut tersesat. Oleh karena itu, mari sambut Ramadan dengan bekal mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dan membahas seputar puasa bulan Ramadan.

Pertama, ilmu tentang puasa.

Puasa termasuk salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh seluruh umat Islam yang mampu dan memenuhi syarat; seperti Islam, telah baligh, berakal, dalam keadaan sehat dan mampu, dan mengetahui awal bulan Ramadan. Kemudian, rukun puasa ada dua: niat puasa dan menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa.

Lima syarat dan dua rukun puasa sebagaimana dijelaskan di atas adalah ilmu dasar yang wajib diketahui oleh umat Islam, terutama bagi Muslim yang sudah wajib melaksanakan ibadah puasa. Adapun hal-hal lain seperti detail hal-hal yang membatalkan puasa dapat dijelaskan pada ulasan lain.

Kemudian, perlu diketahui juga tentang orang yang sakit, musafir, hamil dan menyusui mendapatkan keringanan tidak puasa dan mesti mengganti di hari lainnya. Inilah ilmu-ilmu dasar tentang puasa yang harus diketahui agar ibadah puasa kita nanti benar-benar sah dan mendapatkan pahala.

Kedua, ilmu tentang amalan-amalan saat bulan Ramadan.

Ramadan adalah bulan penuh berkah dan maghfirah karena saat bulan Ramadan, terdapat beberapa amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Namun, kita juga perlu mengetahui ilmunya agar ibadah sunnah tersebut benar-benar menjadi ibadah yang berpahala besar.

Diantara amalan-amalan sunnah di bulan Ramadan adalah: pertama, sahur. Dalam hadits Muttafaqun ‘alaih, Rasulullah bersabda: “Makan Sahurlah (kalian), karena dalam sahur itu terdapat keberkahan.” Jadi, sahur bukan semata-mata agar kita kuat menjalankan aktivitas di siang hingga sore hari, melainkan di situ terdapat nilai keberkahan yang harus diraih.

Masih terkait sahur, terdapat ketentuan agar kita mengakhirkan makan sahur. Hal ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah bersabda:

بَكِّرُوْا بِالإفْطَارِ، وَأَخِّرُوْا السَّحُوْرَ

Artinya: “Segerakanlah berbuka dan akhirkanlah sahur.” (HR. Ath-Thabrani).

Kedua, berbuka puasa. Bahwa, kesunnahan berbuka puasa adalah menyegerakan. Ini adalah ilmu yang harus diketahui juga. Kemudian, disunnahkan berbuka dengan kurma. Ketiga, perbanyak baca al-Qur’an dan bersedekah. “Dari Ibnu Abbas r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, apalagi pada bulan Ramadhan, ketika ditemui oleh Malaikat Jibril pada setiap malam pada bulan Ramadhan, dan mengajaknya membaca dan mempelajari al-Qur’an. Ketika ditemui Jibril, Rasulullah adalah lebih dermawan daripada angin yang ditiupkan.” (Muttafaqun ‘alaih).

Ketiga, ilmu tentang shalat tarawih.

Amalan sunnah yang tidak ada dan tidak dilaksanakan kecuali di bulan Ramadan adalah shalat tarawih. Terkait jumlah rakaat dalam shalat tarawih, di kalangan ulama terdapat beberapa perbedaan, ada yang mengatakan 11 rakaat dan ada pula yang 20 rakaat. Semuanya ada dasar dan dalilnya pun sama-sama rajih.

Keempat, ilmu tentang zakat fitrah.

Ilmu keempat yang perlu diketahui kaitannya dengan menyambut bulan suci Ramadan adalah berkaitan dengan zakat fitrah. Dalam Islam, zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan oleh individu pada saat menjelang Idul Fitri. Adapun bentuk zakat fitrah adalah beras sebagai makanan pokok dengan ukuran satu sho’ (kisaran 2,1 – 3,3 kg). Dasar hukum zakat fitrah, antara lain Qs. al- A’la: 14: “Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri.”

Adapun waktu yang afdhal mengeluarkan zakat adalah semenjak terbit fajar di hari Raya Idul Fitri hingga saat menjelang dilaksanakannya shalat Idul Fitri. Hal ini sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW:

Dari Ibnu Abbas berkata: “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari hal yang sia-sia, omongan yang tidak perlu, dan sebagai bantuan makanan bagi orang-orang miskin. Siapa yang menunaikannya sebelum shalat (Id), itu merupakan zakat yang diterima. Siapa yang menunaikannya setelah shalat, itu merupakan sedekah biasa.” (HR. Abu Dawud).

Ramadan tinggal sebentar lagi. Mari mempersiapkan diri dengan bekal ilmu tentang puasa, amalan-amalan sunnah Ramadan, shalat tarawih, dan zakat fitrah. Jika sudah demikian, insyaallah Ramadan yang akan segera tiba mennjadi bulan untuk melakukan ibadah secara maksimal dan mendapatkan berkah yang melimpah dari Allah SWT.

Bagikan Artikel ini:

About Fauziyatus Syarifah

Mahasiswi magister program PAI UIN Walisongo Semarang

Check Also

hemat

Kenapa Pengeluaran Tiap Ramadan Malah Boros? Simak Tips Ini Agar Tidak Boncos!

Sebagian besar umat Islam tentu merasakan bahkan juga mengalami kalau setiap bulan Ramadan, pengeluaran suka …

mati syahid

Mati Syahid adalah Impian, Tapi Jangan Salah Memahaminya

Hari Natal 2023 tinggal sebentar lagi. Biasanya, momentum Natalan dijadikan oleh orang yang terpapar paham …