KH Abdul Halim Mahfudz Gus Iim
KH Abdul Halim Mahfudz Gus Iim

Santri Berperan Bawa Semangat Sumpah Pemuda untuk Jaga NKRI

Jombang – Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 menjadi momentum perubahan bagi bangsa Indonesia. Saat itu, pemuda sebagai komponen utama bangsa Indonesia memainkan fungsinya secara maksimal dalam menggalang persatuan yang mencapai puncaknya saat Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.

Untuk itulah pentingnya generasi muda untuk sadar akan tanggung jawab mereka sebagai anak bangsa dalam menjaga dan merawat persatuan serta kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pengasuh Pondok Pesantren Salafiah Seblak, Jombang, Dr. KH Abdul Halim Mahfudz, menyebut, santri masa kini sebagai muda-mudi bangsa memiliki peran yang cukup besar guna memegang teguh persatuan dan kesatuan bangsa.

“Hari Sumpah Pemuda yang juga berdekatan dengan Hari Santri, sejatinya pesannya jelas, yakni para santri ataupun generasi muda bangsa kita ini harus memegang teguh mengenai kesatuan persatuan, memegang teguh mengenai ideologi negara,” ujar Halim Mahfudz, di Jombang, Rabu (26/10/2022).

Pria yang akrab disapa Gus Iim melanjutkan, bukan tanpa sebab pemuda harus mampu memgang teguh persatuan. Ia memahami pemuda saat ini hidup di era informasi dan komunikasi  yang cepat dan deras. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pemuda bangsa ini agar memiliki bekal komitmen kebangsaan tinggi.

“Pemuda di era sekarang itu hidup dalam era yang berat. Informasi bisa jadi tabrakan satu dengan yang lain. Kalau pemuda itu sendiri tidak memiliki bekal, tidak memiliki pengalaman dalam menghadapi informasi semacam itu, mereka bisa bingung,” kata kakak kandung kandung dari pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Ikin) ini.

Gus Iim menjelaskan, sebagaimana dalam Qanun Asasi KH. Hasyim Asy’ari yang diutamakan merupakan persatuan. Hal inilah yang perlu menjadi pondasi atau pegangan bagi generasi muda khususnya santri dalam perannya menjaga dan merawat nilai-nilai kebangsaan Indonesia.

“Anak muda harus tetap berpegang pada itu. Termasuk diantaranya kalau Qanun Asasi itu persatuan. Pancasila juga semangat persatuan. Sama dengan Islam juga menganggap bahwa  persatuan antar sesama itu juga sangat penting,” jelas Mudir (Direktur) bidang Kerjasama Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang ini.

Untuk itu, Gus Iim mengungkapkan promosi nilai toleransi menjadi hal penting untuk dikampanyekan kepada para pemuda. Sebab, Indonesia adalah negeri dengan ideologi hasil rumusan para leluhur dan founding fathers bangsa  yaitu Pancasila. Karena itu sangat penting menjaga keutuhan dan persatuan bangsa dengan merawat toleransi.

“Sangat disayangkan kalau anak muda sampai terjebak oleh iming-iming. Apakah iming-iming ideologi,  ekonomi, bahkan iming-iming politik dan segala macam. Jadi penanaman nilai-nilai toleransi untuk menjaga persatuan antar warga bangsa perlu dilakukan dan ditanamkan kepada para generasi muda ini,” ucap mantan Sekjen PSSI di era kepemimpinan Djohar Arifin Husein.

Gus Iim menegaskan bagaimana pemuda khusunya santri harus dapat menunjukkan upaya kongkritnya dalam melawan radikalisme, yang dapat merusak persatuan bangsa .

“Generasi muda harus cerdas dan cermat untuk mewaspadai apa-apa yang dikemas yang seolah-olah itu benar. Padahal itu adalah kemasan bungkusan yang dibuat buat untuk mengelabuhi generasi muda,” pungkas cicit dari pendiri Nahlatul Ulama (NU), alm. KH. Hasyim Asy’ari ini.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

5f641cea b898 4a4a a96a 238caa11dea1 169

Terduga Teroris Ditangkap di Tanjung Balai

Tanjungbalai – Sel-sel kelompok teroris masih aktif bergerak, sehingga Densus 88 Anti Teror terus melakukan …

Doa bersama HUT ke 80 TNI

TNI, Banser dan Pemuda Lintas Iman Bergandeng Tangan Merawat Toleransi, Menjaga Iman dan Persatuan Bangsa

Jakarta – Di bawah langit pagi Jakarta yang teduh, suara takbir dan doa menggema di …