Segala Usaha ‘Melacurkan’ Agama Untuk Kepentingan Politik Harus Ditolak

Jakarta Bangsa Indonesia tengah diuji dengan berbagai persoalan kemasyarakat terutama menjelang Pemilihan Presiden Pilpres 2019 Berbagai instrumen pun digoyang dalam upaya dukung mendukung pasangan calon Ironisnya banyak orang yang tidak sadar eforia politik itu telah disusupi oleh kelompok kelompok tertentu yang ingin merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI Bahkan isu SARA pun menjadi santapan sehari hari masyarakat terutama melalui media sosial Kondisi ini sangat memprihatinkan Pasalnya bila ini terus kebablasan Indonesia bakal mengikuti jejak Suriah yaitu hancur akibat perang saudara yang dipicu oleh SARA Sekjen Sekjen Ikatan Alumni Syam Indonesia Alsyami M Najih Arromadloni menyatakan hal yang paling fundamental agar Indonesia tidak jatuh ke dalam kondisi hancur luluh lantak krisis multidimensi seperti Suriah adalah dengan tidak mempolitisasi agama Saya melihat ada beberapa kelompok yang gemar menggunakan mimbar masjid untuk hujatan politik Ini sangat berbahaya sehingga upaya yang melacurkan agama untuk kepentingan politik harus ditolak ujar Najih dikutip dari nu or id beberapa hari lalu Baca juga Kalimat Tauhid Penegasan Rahmatan Lil Alamin Bukan Dibajak Untuk TerorismeDia tidak menampik bahasa dan simbol agama memang efektif untuk mengelabui masyarakat seperti akhir akhir ini ramai klaim bendera tauhid atau bendera Rasul Padahal menurut Najih yang juga dosen ilmu hadis ini tidak ada teks Al Qur an maupun hadits yang mendukung klaim tersebut Dengan kata lain klaim tersebut bendera tauhid bendera Rasul adalah propaganda palsu Karena tauhid adalah untuk diinternalisasi dalam hati dan diejawantahkan dalam perilaku akhlak yang luhur bukan untuk mainan bendera tegas penulis buku Bid ah Ideologi ISIS ini Hal lainnya imbuh Najih adalah dengan senantiasa menjaga kedamaian dan ketertiban umum termasuk tidak membuat kegaduhan dengan langganan melakukan aksi massa yang bisa menimbulkan gejolak di masyarakat Pengalaman di Suriah membuktikan bahwa kondisi instabilitas akan mengundang pihak luar untuk masuk menginfiltrasi menyusup dan menunggangi Ketika api kekacauan sudah membesar maka akan sulit dipadamkan sebagaimana Suriah yang delapan tahun hidup dalam kepahitan tak kuasa lagi mengembalikan kondisi semula jelas alumnus Universitas Ahmad Kuftaro Damaskus ini Pesan lain yang ia sampaikan agar umat Islam tetap berpegang teguh pada ulama ulama yang perilakunya adalah cerminan akhlak Nabi Ia mencontohkan seperti KH Maimoen Zubair KH Ahmad Mustofa Bisri Buya Syafi i Maarif Habib Quraish Shihab dan seterusnya Mereka adalah pelita pelita umat yang mampu menuntun perjalanan bangsa ini ke arah yang baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur ucap Najih Terakhir ia menyampaikan bahwa NKR adalah sajadah kita yang merupakan warisan para ulama Karena itu sudah penuh nilai nilai keislaman Merupakan kewajiban kita untuk menjaga melestarikan dan mewujudkan kemakmurannya Tanpa negara tidak mungkin kita beragama Karena itu menjaga negara adalah bagian pokok dari menjaga agama tandas Najih

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …