Konferensi Pers BNPT
Konferensi Pers BNPT

Sepanjang 2021 BNPT Deteksi 650 Konten Intoleransi, anti-Pancasila, & Glorifikasi Khilafah

Jakata – Penyebaran intoleransi, radikalisme yang mengarah ke terorisme menyebar sangat cepat seperti virus Covid-19. Hal itu dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Po. Dr. Boy Rafli Amar, MH, saat konferensi pers fenomena ideologi kontemporer di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2022).

“Ideologi intoleransi radikalisme yang mengarah kepada terorisme bak seperti menyebarluasnya virus Covid-19 yang begitu cepat. Begitu pula virus intoleransi radikalisme, seperti bagaimana virus corona itu bisa pernah selama dua tahun ini menghinggap kepada kalangan masyarakat kita,” ujar Boy.

Boy mengungkapkan, virus intoleransi radikalisme dihembuskan oleh pihak -pihak tertentu untuk memenuhi tujuannya, telah mempengaruhi perjalanan bangsa dan anak bangsa. Bahkan ia menyebut adanya fenomena anak bangsa yang menjadi pelaku bom bunuh diri.

“Tentu ini adalah sebuah kondisi yang sangat tidak menguntungkan, tentu suatu kondisi yang sangat merugikan anak bangsa kita, apalagi kita melihat juga karena propaganda melalui sosial media,” tutur Boy.

Boy menambahkan pandemi Covid-19 selama dua tahun yang terjadi di seluruh dunia pun dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan paham-paham ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila. Ideologi yang bertentangan dengan Pancasila tersebut digunakan untuk menyerang pemerintah.

“Sepanjang Januari hingga Desember 2021, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mendeteksi 650 konten propaganda yang mengandung pesan anti-NKRI, anti-Pancasila, intoleransi, takfiri, konten terkait pendanaan dan pelatihan, termasuk di dalamnya glorifikasi ideologi,” katanya.

Dia mengatakan BNPT telah membentuk Duta Damai Dunia Maya di 13 provinsi. Duta damai itu bakal aktif menyebarkan konten edukasi untuk memerangi konten propaganda kelompok radikal.

“BNPT membentuk Duta Damai Dunia Maya di 13 provinsi di mana komunitas anak muda ini aktif mendiseminasikan narasi-narasi baik serta konten edukatif untuk memerangi propaganda siber kelompok teror,” ucapnya.

BNPT berkoordinasi dengan stakeholder terkait melakukan patroli siber dan take down terhadap konten hang mengandung 9P (propaganda, perekrutan, pendanaan, pelatihan, pembentukan paramiliter, penyediaan logistik, perencanaan, pelaksanaan serangan, dan persembunyian) di berbagai platform media sosial.

Selain itu, BNPT juga telah membentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di 34 provinsi yang aktif mengedukasi masyarakat di daerah terkait bahaya radikalisme terorisme.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

berbuka puasa ala Rasul

Bingung Puasa Sunnah Syawal atau Membayar Hutang Puasa?

Setiap tahun, umat Islam dihadapkan pada pilihan yang penting: apakah lebih baik melaksanakan puasa sunnah …

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Khutbah Jumat: Menjaga Semangat Beribadah Ramadan di Bulan Syawwal

Khutbah I الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ …