tafsir al baqarah 263
tafsir al baqarah 263

Tafsir Surah Al-Insan 8-12 : Keutamaan Orang yang Berbuat Baik

Al-Quran merupakan kitab suci yang bukan hanya sekedar mukjizat saja, melainkan juga merupakan sebuah petunjuk dan pedoman bagi yang mengimani dan menjalankan ayat-ayat al-Quran dalam kehidupannya. Dalam al-Qur’an banyak sekali pesan moral dan petunjuk agar seseorang dapat menjalankan apa yang di perintahkan dan dilarang oleh Allah SWT.

Dalam Surah al-Insan ayat 8-12 ini menerangkan tentang balasan apa yang akan diterima oleh orang yang berbuat baik. Dalam Tafsir al-Munir karya Prof. Wahbah Zuhaili, dikatakan bahwa Asbab an-Nuzul ayat tersebut terdapat beberapa perbedaan pendapat :

Pendapat yang pertama, adalah dari Muqatil : ayat ini turun kepada seorang dari kaum Ansar yang mana pada saat itu ia memberi makan kepada orang miskin, anak yatim, dan tawanan. Pendapat yang kedua adalah bahwa ayat ini turun kepada Fatimah RA. Dan pendapat yang ketiga, dalam Tafsir Al-Qurtubi di jelaskan bahwa ayat tersebut turun kepada orang yang berbuat kebaikan, dan bersifat umum.

Dalam Firman Allah Swt :

وَيُطْعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا

8. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.

Dalam Tafsir Al-Maraghi dijelaskan Orang miskin yang lemah dan tak mampu lagi untuk bekerja, dan yang dimaksud yatim adalah yaitu yang mati usahanya. Dan maksud dari memberi makan yang baik adalah memberikannya kepada orang yang membutuhkan, memberi makan orang yang merupakan ciri atau bentuk dari sifat orang yang mulia. Tidak diragukan lagi bahwa perbuatan tersebut sangat bermanfaat.

Dalam Tafsir At-Thobari dijelaskan bahwa orang miskin adalah orang yang mempunyai kebutuhan tetapi ia tidak bisa memenuhi kebutuhan tersebut. dan yang dimaksud dengan yatim adalah seorang anak kecil yang telah meninggal ayahnya dan mempunyai siapa-siapa lagi. Dan yang di maksud dengan tawanan perang adalah tahanan yang kalah dalam peperangan. Dan Allah memuji seseorang yang memberi makan kepada mereka dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah dan hanya meminta ridha nya Allah. 

Dalam ayat lain disebutkan dalam Surah Al-Balad : 11-16 :

فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ (11) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْعَقَبَةُ (12) فَكُّ رَقَبَةٍ (13) أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ (14) يَتِيمًا ذَا مَقْرَبَةٍ (15) أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ (16)

Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar? Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (Yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang yang miskin yang sangat fakir.

Dalam ayat di atas memiliki hubungan atau dalam Ilmu Ulumul Quran disebut dengan Munasabah Ayat, dalam kedua Surat tersebut menjelaskan tentang berbuat baik kepada orang lain. Orang yang ditawan, membebaskan tawanan dari pemiliknya dan orang yang tidak memiliki kekuatan dalam dirinya dan daya upaya.

Surah Al-Insan : 9, ini menerangkan tentang sikap apa yang dilakukan setelah berbagi kepada orang lain ? Dalam Firman Allah Swt :

إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ ٱللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَآءً وَلَا شُكُورًا

9. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.

Dari Said bin Zubair ia berkata yang dimaksud dengan ( Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih ), adalah ucapan mereka bukan berasal dari diri mereka, tetapi Allah mengajarkan secara langsung perkataan ini melalui hati mereka, maka Allah memuji mereka dan mencintai mereka.

إِنَّا نَخَافُ مِن رَّبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا

10. Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan.

Ibnu Abbas berkata yang dimaksud dengan orang-orang bermuka masam penuh kesulitan adalah mengkerut raut wajah orang-orang kafir (pada hari itu) sampai mengalir keringat diantara kedua mata mereka seperti kuningan yang panas. Ayat ini mengajarkan kita untuk ikhlas dan hanya mengharapkan Ridho Allah semata, dan tidak meminta balasan apapun di karenakan Mereka hanya takut akan Azab Allah Swt.

Dalam Firman Allah Swt :

فَوَقَىٰهُمُ ٱللَّهُ شَرَّ ذَٰلِكَ ٱلْيَوْمِ وَلَقَّىٰهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا

11. Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati.  

Dalam Tafsir At-Thobari dijelaskan bahwa maksud ayat tersebut adalah Allah mencegah mereka melakukan keburukan di dunia dan agar melakukan yang di ridhoi sehingga Allah jadikan wajah mereka berseri-seri dan diberikan kebahagiaan didalam hati mereka.

Qatadah berkata bahwa maksud memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati adalah bersinar wajah mereka dan bergembira dalam hati mereka. Sementara, Ibnu Zaid berkata maksud memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati adalah kenikmatan dan kegembiraan.

Dalam Surah Abasa di gambarkan juga wajah dari orang yang berbuat baik kelak.

Dalam Firman Allah Swt :

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُّسْفِرَةٌ

Muka (orang-orang yang beriman) pada hari itu berseri-seri,

ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌ

Tertawa, lagi bersuka ria.

Dalam ayat ke 12 Surah Al-Insan, yakni balasan mereka di Akhirat.

Dalam Firman Allah Swt :

وَجَزَىٰهُم بِمَا صَبَرُوا۟ جَنَّةً وَحَرِيرًا

12. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera.

Ibnu Jarir At-Thobari berkata : Dan Allah memberi balasan atas kesabaran dan ketaatan mereka didunia, dan perbuatan mereka hanya mengharapkan ridho Allah, maka Allah memberikan surge dan pakaian sutera.

Dalam Surat Al-Hajj ayat 23, dijelaskna juga bagaimana balasan bagi orang yang mengerjakan amal sholeh dan berbuat baik.

إِنَّ ٱللَّهَ يُدْخِلُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا ۖ وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ

Terjemah Arti: Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera.

Makna dan faedah yang bisa kita ambil dari ayat diatas adalah marilah kita bersama-sama mengerjakan amal sholeh dan berbuat baik kepada orang lain terutama yang membutuhkan, dan janganlah meminta balasan atau sebagainya sebagaimana yang di jelaskan ayat di atas.

Bagikan Artikel ini:

About Ahmad Syah Alfarabi

Check Also

syawal

Lima Peristiwa Penting dan Pelajaran Pada Bulan Syawal

Syawal adalah bulan kesepuluh dalam kalender Hijriyah yang terletak di antara bulan Ramadhan dan Dzulqa’dah. …

al quran hadits

Takhrij dan Analisis Matan Hadis Terbelenggunya Setan pada Bulan Ramadan

Hadis yang merupakan sumber kedua bagi kehidupan beragama kaum Muslimin, menjadi hal yang banyak disoroti …