Brigjen R Ahmad Nurwakhid
Brigjen R Ahmad Nurwakhid

Tak Ada Agama yang Amini Aksi Terorisme

Tulungagung – Tidak ada agama yang mengamini aksi teror pada oknum-oknum radikalisme ekstrimis. Timbulnya aksi terorisme merupakan sebuah virus dari ideologi yang berlawanan dengan ideologi Pancasila. Maka dari itu perlu peran masyarakat untuk saling menjaga serta mengawasi rumah-rumah ibadah di Tulungagung.

Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Brigjend Pol R Ahmad Nurwakhid mengatakan, radikalisme terorisme merupakan virus ideologi yang dapat menyasar kepada siapa saja tanpa pandang bulu. Menurut dia, agama tidak ada kaitannya dengan tumbuhnya terorisme baik di Tulungagung maupun di Indonesia.

“Radikalisme terorisme itu virus ideologi yang bisa menyasar siapa saja, tak peduli ras, suku, maupun agama. Agama tidak ada kaitannya dengan aksi terorisme ini,” ujar Nurwakhid, Senin (1/10/2023).

Ia menambahkan, tidak ada satu pun agama yang mengajarkan aksi-aksi yang tercermin pada perbuatan teror. Hal itu berkaitan dengan oknum-oknum dari umat beragama.Memang tidak dapat dipungkiri adanya teroris yang berlindung pada topeng agama lantaran salah dan menyimpang dalam memaknai maupun mengamalkan agamanya.

“Jadi bukan agamanya. Tidak ada agama yang mengajarkan aksi-aksi terorisme. Itu merupakan oknum dari umat beragama yang salah dan menyimpang dalam memaknai hingga mengamalkan agamanya,” ucapnya.

Kemudian untuk meminimalkan virus ideologi tersebut, kaat dia, perlu mekanisme untuk mengontrol rumah ibadah.Dari pihaknya hanya mengoordinir dan merumuskan kebijakan agar virus ideologi tersebut tidak menjangkit umat beragama di Tulungagung. Tentu tugas itu perlu peran serta masyarakat untuk melakukan pengawasan secara komprehensif.

“Di mana ada rumah ibadahnya, masyarakat berhak mengawasi dan menginformasikan setiap ada kejadian yang sekiranya bertentangan dengan komitmen kebangsaan dan keluar dari konteks toleransi dalam beragama,” paparnya.

Ia mengungkapkan bahwa apabila terdapat kegiatan apapun bentuknya yang menafikkan ketiga hal tersebut maka perlu dicurigai. Termasuk adanya oknum penceramah yang mengajarkan intoleransi, permusuhan, kebencian dan sikap anti pada negara.

“Kalau ada oknum itu, siapa pun mereka, apapun agama mereka. Ini harus diinformasikan ke pihak berwajib,” pungkasnya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

berbakti kepada orang tua

Khutbah Jumat : Birrul Waliadain

Khutbah I   اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ …

Pelatihan Guru di Serang 1

Era Digitalisasi, Perlu Strategi Baru Bentengi Generasi Muda dari Intoleransi dan Radikalisme

Serang – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei harus bisa …