Islamabad – Islamofobia masih terus terjadi di berbagai belahan dunia. Padahal, jelas Islamofobia itu tidak bisa ditoleransi karena merusak perdamaian dan kerukunan antar umat beragama. Karena itu, perlu adanya gerakan luar biasa untuk memerangi islamofobia.
“Islamofobia benar-benar tidak dapat ditoleransi, ini seperti bentuk intoleransi lain yang kita lihat hari ini,” kata Sekjen PBB Antonio Guterres saat konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi di Islamabad pada akhir pekan lalu dikutip dari News Agency via laman republika.co.id, Selasa (18/2/2020).
Guterres menambahkan pidato kebencian adalah instrumen islamofobia yang paling berkontribusi penting. Untuk itu, ia berkomitmen memerangi semua jenis populisme yang mencoba menggunakan islamofobia dan bentuk-bentuk kebencian lainnya sebagai alat propaganda.
“Cara-cara ini (propaganda islamofobia) tidak dapat diterima dan bertentangan dengan semua prinsip demokrasi,” ujarnya.
Dia menambahkan, PBB telah mengambil posisi yang kuat untuk resolusi Dewan Keamanan PBB. Hal itu untuk diadopsi dan menawarkan solusi guna menyelesaikan masalah antara Pakistan dengan India jika kedua belah pihak setuju.
Dia mengatakan PBB sangat prihatin dengan ketegangan antara India dengan Pakistan tahun lalu dan meminta kedua belah pihak untuk menahan diri. Sebab, dialog dan diplomasi adalah satu-satunya cara menyelesaikan masalah.
Dia mengatakan, Pakistan adalah anggota PBB yang bertanggung jawab dan akan didukung penuh dalam memberikan tanggung jawabnya. Dia juga mengatakan kunjungannya ke Pakistan adalah untuk mengakui kemurahan hati dan keramahan yang diberikan Pakistan kepada para pengungsi Afghanistan selama lebih dari 40 tahun, meskipun sumber daya dan tantangannya terbatas.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah