kriteria calon suami

Tidak Hanya Kriteria Istri, Islam juga Memberikan Kriteria calon Suami yang yang Harus Dihindari Muslimah

Apa kriteria calon suami yang baik dalam Islam ? Pernikahan bukan tentang laki-laki memilih perempuan dengan berbagai kriterianya. Jalinan pernikahan adalah hubungan kedua belah pihak antara suami dan istri.

Jika demikian, memilih calon pasangan, bukan hanya hak laki-laki. Perempuan juga penting mempertimbangkan untuk memilih calon suami yang baik. Jika tidak, prahara rumah tangga tidak hanya lahir dari istri, tetapi juga dari sang suami.

Seperti video yang sempat viral beberapa waktu lalu di mana seorang suami yang dengan tega menghajar istrinya yang sedang hamil hingga babak belur. Dalam video tersebut terlihat penganiyayaan brutal seorang suami berinisial BJ (38) kepada istrinya T (21) hingga sang istri berlumuran darah.

Dalam peristiwa ini perlu disadari bagi seorang Muslimah tentang untuk memilih pasangan yang tepat. Memang memilih pasangan yang sempurna memang mustahil untuk di dapatkan, namun memilih calon pasangan dalam kehati-hatian merupakan salah satu ikhtiar yang perlu dilakukan supaya tidak ada penyesalan di kemudian hari.

Jika, dalam rumah tangga ibarat kapal yang mengarungi bahtera kehidupan, tentu membutuhkan seorang nakhoda yang baik. Karena itulah, memilih calon suami, bukan hanya tentang memilih teman dan pasangan hidup, tetapi juga calon pemimpin rumah tangga yang bertanggungjawab, pribadi yang baik dan berakhlak mulia. Lalu, apa saja kriteria calon suami dalam Islam?

Berikut merupakan beberapa sifat laki-laki yang perlu dihindari oleh muslimah atau tidak cocok untuk dijadikan pasangan hidup.

  1. Seorang laki-laki yang tidak memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah.

Hal utama yang perlu diperhatikan dalam memilih calon suami adalah ketaatannya kepada Allah. Hal ini dapat dilihat bagaimana ibadahnya, akhlaknya, dan juga pergaulannya.

Sejatinya seorang suami merupakan pemimpin bagi istrinya. Bagaimana dia akan membimbing dalam ketaatan dalam beragama jika dia tidak memiliki keimanan yang kuat. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Q.S. Ali Imran [3]: 102).

  1. Seorang laki-laki yang memiliki kepribadian tempramental, tidak bisa mengontrol amarah dan kasar

Selama ini banyak pernikahan yang gagal dan putus di tengah jalan karena adanya kekerasan baik secara fisik maupun batin yang dialami oleh istri. Seorang suami yang kasar, pastinya juga akan menumbuhkan rasa trauma dan kurang percaya diri bagi sang istri. Kekerasan dalam rumah tangga menjadi persoalan yang sudah mewabah. Dalam banyak kasus, istri adalah korban utama.

Nabi memberikan teladan bagaimana seorang suami yang baik. “Tidaklah aku berada dalam keadaan (marah) kepada istrinya sepanjang masa.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dan dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda : “Seorang mu’min itu tidak boleh mencaci dan berlaku kasar.” (HR. Tirmidzi).

  1. Seorang laki-laki pelit

Seorang laki-laki yang pelit, kelak ketika menjadi seorang suami, ia tak akan segan-segan menyiksa istrinya dengan kebutuhan rumah tangga yang tak terpenuhi. Jadi sebelum terlambat sebaiknya putuskan untuk meninggalkan laki-laki seperti ini.

Seorang istri akan hidup tersiksa terlebih jika mereka sudah memiliki anak, karena tentu saja meski sang suami memiliki uang, namun sifat pelit atau kikirnya tersebut akan merasa sayang jika uangnya dikeluarkan meski untuk kebutuhan keluarga.

Dalam al-Quran sudah cukup jelas, “Dan berikanlah kepada wanita (istri) nafkah mereka dengan cara yang baik. Jika mereka menghendaki anak susuan untuk bayi, maka bayarlah kepada mereka (ibu susuan) dengan cara yang wajar.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 236).

Jangan berharap setelah menikah seorang istri yang memiliki pasangan seperti ini, akan bersantai karena kehidupannya tidak hanya untuk mengurus anak dan rumah tangganya, namun juga untuk mencari nafkah.

  1. Seorang laki-laki mata keranjang

Seorang lelaki yang mata keranjang tak akan mampu bersyukur karena tak mampu menundukkan pandangan terhadap wanita lain selain istrinya. Seorang laki-laki seperti ini pasti akan sulit untuk berkomitmen dan relatif mudah berselingkuh dari istrinya atau berkhianat.

Sedangkan pengkhianatan dalam sebuah pernikahan merukapan hal yang paling menyakitkan dan mampu membuat trauma terhadap diri manusia. Menikahi seorang laki-laki yang seperti ini justru akan membuat neraka bagi diri kita.

Karena itulah, Rasulullah mengajarkan “Pandangan yang paling mulia adalah pandangan yang pandai menahan diri.” (HR. Tirmidzi). Jangan memilih calon suami yang tidak bisa menahan diri dan mudah tergoda karena pandangan.

  1. Seorang laki-laki yang terlalu dimanja oleh orang tuanya

Seorang laki-laki yang terlalu dimanja oleh orang tuanya relatif tidak memiliki sikap dan tidak berpendirian sehingga jika ada masalah apapun termasuk rumah tangganya, ia akan melibatkan orang tuanya. Dan banyaknya perceraian yang timbul di Indonesia, adalah karena keterlibatan orang tua dalam sebuah rumah tangga.

Suami sebagai pemimpin rumah tangga semestinya mampu menjadi pengambil keputusan, pelindung, dan pengayom kepada anak dan istrinya. Sementara bagi seorang yang sudah terbiasa manja sedari kecil oleh orang tuanya, tentu akan kesulitan dalam menjalankan perannya sebagai seorang suami.

Nabi mengajarkan : “Dan mereka (para istri) mempunyai hak yang setara dengan tanggung jawab mereka, namun laki-laki itu berada di atas (memegang tanggung jawab yang lebih besar) dari pada mereka (para istri).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Keputusan-keputusan tepat dan bijak dalam kondisi tertentu dibutuhkan. Dan suami yang bertanggungjawab dan dewasa akan lebih mudah memahami dan memberikan solusi.

Bagikan Artikel ini:

About Rufi Tauritsia

Check Also

sedekah laut

Sedekah Laut dalam Tradisi dan Akidah

Tradisi sedekah laut merupakan praktik yang umum dilakukan oleh para nelayan sebagai bentuk ungkapan rasa …

stuart

Stuart Seldowitz, Islamofobia dan Usia Pernikahan Aisyah

Stuart Seldowitz, seorang mantan penasihat pada masa Pemerintahan Presiden Obama, menimbulkan kontroversi dengan melontarkan ujaran …