Jakarta – Kasus suara azan dan gongongan anjing masih terus menggelinding. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituntut untuk memberikan klarifikasi sekaligus meminta maaf terkait pernyataan itu.
Tuntutan itu disampaikan Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mendesak Yaqut Cholil Qoumas segera melontarkan permintaan maaf kepada umat Islam akibat pernyataan toa masjid. Menurut Slamet perumpamaan kalimat azan dengan suara gonggongan anjing merupakan perumpamaan yang tidak seimbang.
“Bagi kita kalimat azan itu mulia, panggilan untuk ibadah. Sedangkan satunya najis Mughallazah makannya tidak seimbang membandingkan hal tersebut,” ujar Slamet dalam acara Total Politik, Minggu (6/3/2022).
Slamet menjelaskan, dia telah memerhatikan Yaqut sejak lama. Namun, hingga saat ini umat Islam belum mendengarkan permintaan maaf dari beliau.
“Sebetulnya kita sudah memperhatikan lama, tapi Pak Menteri ini memang sombong, angkuh. Sampai hari ini kita belum mendengarkan statement minta maaf,” jelasnya.
Ironisnya, langkah Yaqut justru menunjukkan keangkuhannya sebagai menteri. Karena tidak hanya enggan meminta maaf, Yaqut justru melaporkan hal tersebut ke kepolisian.
“Ini Pak Menteri ngeles. Bahkan Pak Menteri melaporkan balik dugaan tersebut, sombong bener. Minta maaf bukan suatu yang hina sebenernya. Enggak layak dipertahankan,” tandas Slamet.
Slamet menambahkan beberapa pihak telah melaporkan penistaan tersebut ke pihak berwajib. Namun, jika pelaporan tersebut seakan-akan dilindungi dan tidak berproses, maka akan ada demo berjilid-jilid.
“Jadi, sampai kapanpun kita akan tuntut untuk kita proses. Kalau ini seakan dilindungi dan tidak diproses maka kami akan terus demo berjilid-jilid,” ucap Slamet.