Jakarta –Negara-negara Muslim terbesar di dunia melalui para ulamanya telah mengeluarkan fatwa terkait gugurnya Salat Jumat dan Fardu di masjid di tengah pandemi wabah virus Corona atau COVID-19. Fatwa itu dikeluarkan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus mematikan tersebut.
Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia juga telah mengeluarkan fatwa melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menyikapi fatwa ini, pendakwah Ustaz Abdul Somad (UAS) menyatakan patuh terhadap fatwa MUI tersebut. UAS pun mengutip Alquran Surat An-Nisa ayat 59 tentang kewajiban taat kepada Allah SWT, Rasul SAW, ulama, dan pemimpin. Menurutnya, MUI adalah pihak yang harus ditaati umat Islam Indonesia.
“Saya percaya kepada MUI dan khusus Mesir, karena saya alumni Al-Azhar, saya sebagai orang awam tidak berilmu ikut guru-guru kami di Azhar yang pada 15 Maret 2020 tentang gugurnya Salat Jumat dan Fardu,” kata Somad dalam video yang diunggah akun Youtube Ustadz Abdul Somad Official, Jumat (19/3/20) malam dikutip dari laman cnnindonesia.com.
UAS mengungkapkan, Mesir, dimana ia pernah lama berguru di sana, sudah melaksanakan imbauan untuk tidak beribadah di masjid selama corona. Menurut Somad, imbauan itu mampu menekan penyebaran virus. Tercatat, Mesir memiliki 256 kasus, dengan 7 kematian dan 42 orang sembuh.
UAS juga menjawab sebagian kalangan yang mempertanyakan larangan pergi ke masjid di saat pusat perbelanjaan masih dibuka. Menurutnya, logika itu tidak tepat.
“Bahwa ada sebagian orang mengatakan risau ‘kenapa masjid ditutup, kenapa mal tidak. Kenapa masjid ditutup, kenapa airport tidak. Kenapa masjid ditutup, kenapa bioskop. Itu tidak serta merta lalu kita berkata ‘kalau gitu masjid jangan ditutup’. Yang tepat itu tidak begitu. Tidak berkerumun di masjid juga tidak berkerumun di mal,” sambungnya.
Pelarangan beribadah di masjid, kata dia, juga pernah terjadi di masa silam. Saat itu, ada wabah penyakit yang menyebar dari Mesir ke Andalusia. Masjid-masjid ditutup agar penyakit tak menyebar lebih luas.
Oleh karenanya, ia meminta jamaah untuk menaati fatwa MUI. Dia pun akan menaati dengan tidak menggelar majelis taklim secara fisik untuk sementara waktu.
“MUI sudah mengeluarkan tentang masalah salat berjamaah, tentang tidak berkerumun, dan saya pribadi tidak melaksanakan tabligh akbar untuk menjaga ini,” Somad berkata.
Dia membandingkan jumlah korban akibat virus Corona di Indonesia dan Mesir. Jumlah korban di Mesir rendah.
“Perlu kita pahami bahwa korban akibat virus corona di Mesir jauh di bawah Indonesia. Coba lihat pengumuman, paling tinggi jauh di atas Cina, setelah itu Italia, setelah itu Iran, kita (Indonesia). Mesir jauh di bawah. Oleh sebab itu Mesir saja langkahnya begitu, apalagi kita. Wallahualam,” pungkasnya.