buah takwa
ramadan

Umat Islam Beruntung Memiliki Ramadan, Kenapa?

Bulan Ramadan merupakan bulan yang dirahmati dan memiliki beberapa keistimewaan. Ada tiga sisi keistimewaan Ramadan yang terbagi dalam tiga tahapan waktu Ramadan. Tahap pertama diperolehnya kasih sayang Allah yang diwakili 10 hari pertama, tahap kedua diperoleh ampunannya diwakili 10 hari kedua, dan yang ketiga bebasnya manusia dari api neraka ketika mereka menjalankan puasa Ramadan, yakni 10 hari terakhir.

Ramadan dengan demikian merupakan paket lengkap dari keinginan manusia untuk menuju kebahagiaan di akhirat. Sifat dasar manusia adalah salah dan lupa. Berbagai godaan nafsu di dunia terkadang membutakan fitrah manusia. Setan memang sudah berjanji akan menjerumuskan manusia supaya bisa masuk ke dalam neraka bersamanya kelak di hari akhir.

Lantas dengan semua kekurangan itu, apakah manusia bisa layak untuk mendapatkan surga dan kebahagiaan akhirat?

Tentu saja semua makhluk di bumi ini layak untuk mendapatkan surga Allah. Keluasan rahmat Allah yang di berikan kepada umatnya disampaikan oleh Rasulullah kepada , sahabatnya, Rasulullah berkata, “Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku.” (HR Bukhari Muslim).

Karena itu Allah meberikan bulan Ramadan yang sudah seharusnya dapat dimanfaatkan manusia untuk mencari berkah dan ampunan Allah atas segala dosa yang telah kita perbuat selama di dunia ini. Jadi, Ramadan adalah bentuk rahmat Tuhan agar manusia mempunyai kesempatan meraih kebahagiaan akhirat.

Karena itulah, Ramadan menjadi momentum yang harus dimanfaatkan oleh umat manusia. Tentu akan menjadi sangat merugi jika manusia melewatkan Ramadan dengan tidak memberikan dampak dan bekas bagi diri.

Rasulullah pernah mengamini doa Malaikat Jibril as, “Celaka mereka yang melewati Bulan Ramadan tidak diampuni dosa-dosanya.” Karena pada bulan Ramadan Allah sangat senang kepada mereka yang terlanjur berbuat dosa lalu memohon ampun dengan setulus hati. Karena itulah bulan Ramadan disebut juga bulan peleburan dosa”.

Allah telah memberikan kesempatan bagi kita manusia untuk bersungguh-sungguh dalam memohon ampun di bulan Ramadan. Bulan Ramadan akan menjadi sempurna dan spesial apabila kita mampu menyadari kesalahan kita dan meminta maaf secara sungguh-sungguh di bulan ini. Bulan Ramadan bulan yang cocok untuk mensucikan diri sebesar apapun dosa yang kita lakukan dan seberapa kelam masa lalu yang telah kita lakukan.

Puasa bisa manusia jadikan sebagai perisai api neraka, karena sejatinya esensi dari puasa merupakan wujut upaya manusia untuk menutup diri dari maksiat, syahwat, dan segala hal yang pada akhirnya membawa dan mengantarkan manusia ke neraka di akhirat nanti akibat dari maksiat yang dilakukan selama di dunia. Selain itu puasa juga bisa menjadi pelindung atau benteng bagi orang yang berpuasa dari segala maksiat.

Betapa beruntungnya kita menjadi umat Nabi Muhammad yang telah dikaruniakan bulan puasa agar kita bisa memperbaiki diri dan menjauhi pintu-pintu neraka. Namun meski begitu, tetap saja ada sebagian manusia yang merasa enggan berpuasa dan melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah dan meninggalkan apa yang dilarang di bulan puasa ini.

Bukan sesuatu yang sulit untuk menggapai surga Allah, seperti yang kita ingat ada manusia yang masuk surga dengan hanya memberi minum anjing? Artinya memulai perbuatan baik yang sederhana dengan konsisten dapat menjadi alasan untuk kita menempati tempat terbaik untuk kembali kelak. Apalagi kita mempunyai bulan Ramadan untuk melebur segala dosa yang dimiliki.

Bagikan Artikel ini:

About Rufi Tauritsia

Check Also

sedekah laut

Sedekah Laut dalam Tradisi dan Akidah

Tradisi sedekah laut merupakan praktik yang umum dilakukan oleh para nelayan sebagai bentuk ungkapan rasa …

stuart

Stuart Seldowitz, Islamofobia dan Usia Pernikahan Aisyah

Stuart Seldowitz, seorang mantan penasihat pada masa Pemerintahan Presiden Obama, menimbulkan kontroversi dengan melontarkan ujaran …