UNESCO merestorasi Masjid Al Nuri yang pernah dihancurkan ISIS
UNESCO merestorasi Masjid Al Nuri yang pernah dihancurkan ISIS

UNESCO Bangun Kembali Masjid Al-Nuri Yang Dihancurkan ISIS

Mosul – Masjid Al-Nuri di kota Mosul adalah masjid tempat Abubakar Al-Baghdadi mendeklarasikan berdirinya Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Namun saat ISIS hancur lebur, Masjid Al-Nuri juga dihancurkan oleh ISIS.

Kini, masjid yang berusia 800 tahun yang merupakan ikon warisan budaya di Mosul itu kembali dibangun oleh UNESCO. Namun pembangunan itu dihadapkan pada kendala teknologi dan ancaman ledakan ranjau yang sengaja diletakkan kelompok ISIS saat menghancurkan masjid tersebut.

Dikenal sebagai salah satu bangunan ikonik dan termasyur di Irak, masjid itu sudah berdiri di kawasan Kota Tua Mosul semenjak Nur al-Din Mahmoud Zangi, penguasa asal Turki di wilayah Mosul dan Aleppo, mengawasi pembangunannya antara 1172 dan 1173. Al-Nuri bukanlah sekedar tempat beribadah, tetapi sekaligus perwujudan keragaman kota nan kaya: agama-agama yang berbeda, seni, pendidikan dan budaya.

Masjid itu terletak di jantung kota yang strategis, dikelilingi jaringan jalan setapak yang tidak teratur dan jalanan peninggalan abad pertengahan yang menyatu menuju gerbang kota.

Pada Juli 2014, masjid ini menjadi tempat bagi pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, dalam penampilan pertama dan satu-satunya di depan publik, menuntut kesetiaan kepada pendukungnya. Beberapa hari sebelumnya, dia mendeklarasikan kekhalifahannya, melahirkan apa yang disebut sebagai Negara Islam.

Masjid Al-Nuri dengan latar belakang menara Al-Habda pada 9 Juli 2017, beberapa hari setelah Abu Bakr al-Baghdadi memproklamirkan ‘kekhalifahan’ di masjid ini. Tiga tahun kemudian, pada pukul 21:50 waktu setempat di suatu hari di bulan Juni 2017, dalam sekejap mata, masjid yang memiliki sejarah sepanjang 800 tahun itu, dihancurkan oleh kelompok ISIS dan menambah kerusakan kota yang hancur-lebur itu.

Kelompok ISIS berhasil dienyahkan dari kota itu pada Juli 2017, sekaligus mengakhiri periode perang yang dikenal sebagai pertempuran Mosul. Kemudian, pemulihan panjang Mosul pun dimulai.

Kampanye membangun kembali Masjid Al-Nuri diluncurkan pada Desember 2019, sebuah proyek senilai $50,44 juta atau sekitar Rp731 miliar yang didanai oleh Uni Emirat Arab. Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif UNESCO, yang dikenal sebagai Revive the Spirit of Mosul.

Dikutip dari laman BBC, salah seorang yang mengepalai proyek Revive the Spirit of Mosul adalah Paolo Fontani, Direktur dan Perwakilan UNESCO di Irak pada 2019. Fontani mengatakan tantangan membaung Masjid Al-Nuri jauh lebih besar dibandingkan restorasi itu sendiri. Pasalnya,  Fontani dan timnya harus menghadapi struktur bangunan yang nyaris berusia 850 tahun yang roboh di sebuah lokasi perang.

Disebutkan ada sekitar 300 atau 400 kotak TNT di bawah reruntuhan masjid. Bahkan ada alat-alat peledak improvisasi yang tersembunyi di bagian dindingnya.

Pengamanan situs itu diawasi oleh otoritas Irak, yang bertanggungjawab untuk menjinakkan satu per satu ranjau atau bahan peledak. Bagi Acetoso, ini merupakan tantangan terbesar. Berkolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan Irak, sebuah tim yang terdiri delapan arkeolog berhasil menyelamatkan karya seni dan artefak dari antara puing-puing yang secara ajaib selamat dari ledakan.

Total ada 44.000 batu bata dan 1.100 pecahan marmer ditemukan di reruntuhan masjid dan menara, yang semuanya dicatat dalam katalog dan pada akhirnya akan menghiasi tempat ibadah itu lagi.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

persatuan

Khutbah Jumat : Bulan Syawal Momentum Memperkokoh Ukhuwah dan Persatuan Bangsa

Khutbah I   اَلْحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى …

pertemuan maruf amin dengan gibran rakabuming raka dok setwapresbpmi 4 169

Resmi Ditetapkan Jadi Wapres, Gibran Langsung Sowan Minta Wejangan Ke Wapres KH Ma’ruf Amin

Jakarta – Gibran Rakabuming Raka resmi ditetapkan menjadi Wakil Presiden terpilih pada pemilu tahun 2024, …