Para kiai dan anggota PWNU Jawa Timur jalani vaksinasi Covid 19 produksi AstraZeneca
Para kiai dan anggota PWNU Jawa Timur jalani vaksinasi Covid 19 produksi AstraZeneca

100 Kiai dan Anggota PWNU Jatim Jalani Vaksinasi Covid-19 Produksi AstraZeneca

Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa terkait vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca. Fatwa itu menyebutkan bahwa vaksin AstraZeneca haram tapi bisa digunakan untuk kondisi tertentu. Sementara MUI Jawa Timur (Jatim) secara tegas menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca itu halal dan thoyyibah.

Setelah keluarnya fatwa itu dan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pemerintah mulai mendistribusikan dan memulai penyuntikan vaksin AstraZeneca. Vaksin AstraZeneca mulai digunakan dalam program vaksinasi nasional. Suntikan perdana diberikan kepada 100 kyai dan anggota PWNU Jawa Timur.

“Saya divaksin AstraZeneca. Ayo seluruh umat Islam jangan ragu-ragu. Vaksinasi hukumnya wajib,” kata Ketua MUI Jawa Timur KH Hasan Mutawakkil, salah satu penerima vaksin AstraZeneca dosis pertama, dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Rabu (24/3/2021).

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin yang menekankan agar masyarakat tidak perlu ragu dan takut terhadap vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca. Karena pemerintah tentu akan menjamin mutu, keamanan serta khasiat vaksin bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Mudah-mudahan dengan berkenannya Kyai NU bisa membangkitkan kepercayaan masyarakat bahwa vaksin ini aman dan berkhasiat untuk digunakan,” tutur Menkes.

Selain itu, sekitar 150-200 santri di Pondok Pesantren Lirboyo juga mulai divaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca. Vaksinasi kepada santri merupakan bagian dari percepatan program vaksinasi nasional bagi 181,5 juta penduduk Indonesia dengan target waktu 12 bulan

Pelaksanaan vaksinasi di Pesantren Lirboyo berjalan dengan baik dan lancar. Selama masa observasi tidak ditemukan adanya gejala maupun reaksi yang timbul akibat penyuntikan vaksin.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Ahmad Tholabi Kharlie

Hari Santri 2025: Santri di Era Digital, Menjaga Adab di Tengah Arus Teknologi

Jakarta — Setiap 22 Oktober, gema Hari Santri selalu mengingatkan bangsa Indonesia pada satu hal: …

daging dan sosis babi

Babi Dinilai Bergizi, Tapi Tetap Haram: Mengapa Islam Melarang yang Tampak Baik?

Baru-baru ini, sebuah penelitian internasional yang dikutip oleh Food.detik.com, mengungkap daftar 100 makanan paling bergizi …