M Syauqillah
M Syauqillah

110 Anak Terekrut Jaringan Teror, Pengamat Tekankan Moderasi Beragama Sejak Dini

Jakarta – Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Muhammad Syauqillah, menyampaikan keprihatinan mendalam atas temuan terbaru mengenai 110 anak yang diduga direkrut jaringan terorisme. Menurutnya, angka tersebut menjadi peringatan keras bahwa generasi muda kini semakin rentan terhadap penyalahgunaan ajaran agama yang dipelintir untuk kepentingan kekerasan.

“Data 110 anak yang menjadi target rekrutmen kelompok teroris ini sangat memprihatinkan. Kasus keterlibatan anak dalam kekerasan memang pernah terjadi, tetapi temuan terbaru dari Densus 88 AT Polri dan BNPT ini benar-benar mencengangkan,” ujar Syauqillah, Kamis (20/11).

Ia menegaskan bahwa kelompok teror kerap mengatasnamakan agama untuk merayu dan mempengaruhi anak-anak. Padahal, kata Syauqillah, tidak satu pun ajaran agama yang membenarkan tindakan kekerasan, permusuhan, ataupun serangan kepada sesama manusia.

“Radikalisme dapat menyasar siapa saja tanpa memandang usia. Karena itu penting bagi keluarga untuk mengajarkan nilai-nilai keagamaan yang benar—yang menekankan kasih sayang, persaudaraan, tanggung jawab, dan akhlak mulia,” jelasnya.

Syauqillah juga menyoroti bahwa rekrutmen kini semakin halus, memanfaatkan ruang digital dan kerentanan psikologis anak. Dalam kondisi ini, ia menilai penguatan iman dan karakter spiritual anak menjadi benteng penting agar mereka tidak mudah terpengaruh propaganda.

“Ketika anak memiliki pemahaman agama yang lurus, mendapat contoh yang baik dari orang tua, dan merasa dicintai, mereka tidak akan mencari pembenaran dari kelompok yang memelintir agama untuk kekerasan,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya keluarga untuk memperkuat komunikasi, mendampingi anak saat beraktivitas di dunia digital, dan memastikan mereka mendapatkan bimbingan agama yang ramah, moderat, serta menyejukkan.

“Fenomena ini harus menjadi alarm bagi seluruh keluarga di Indonesia. Tanpa melihat latar identitas apa pun, keluarga harmonis, pola asuh yang baik, dan pendidikan agama yang benar adalah kunci mencegah anak terseret jaringan terorisme,” tutur Syauqillah.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

banjir

Teologi Lingkungan dalam Islam: Membaca Bencana Sumatera sebagai Peringatan dan Pelajaran

Gelombang bencana yang melanda Sumatera dalam beberapa waktu terakhir—banjir bandang di Padang, longsor di Sibolga, …

091882600 1679803445 830 556

Universitas Al-Azhar Mesir Kutuk Serangan Terhadap Mahasiswa Saat Ibadah di Kampus

JAKARTA – Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan mahasiswa yang sedang melaksanakan shalat …