Kirim Doa 100 Hari Gus Sholah
Kirim Doa 100 Hari Gus Sholah

Ponpes Tebuireng Gelar “Kirim Doa 100 Hari Wafatnya Gus Sholah” Secara Online

Jombang- Keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menggelar doa dan tahlil online “Kirim Doa 100 Hari Wafatnya Gus Sholah”  bersama keluarga, kerabat, dan Gubernur Jawa Timur, Senin malam (11/5). Dari kegiatan itu, Keluarga Besar Ponpes Tebuireng bertekad akan melanjutkan perjuangan almarhum KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) membangun dan membesarkan Ponpes Tebuireng.

Salah satu keluarga besar Pesantren Tebuireng KH Umar Wahid menyampaikan, salah satu yang sudah didiskusikan adalah soal penataan pesantren dan lembaga pendidikan termasuk Universitas KH Hasyim Asy’ari (Unhasy).  Sebagaimana diketahui Pesantren Tebuireng memiliki setidaknya 15 cabang pesantren yang tersebar di berbagai daerah. Upaya-upaya pengembangan semua itu sementara tertunda lantaran adanya pandemi Covid-19.

“Banyak tugas dan wasiat yang sudah didiskusikan dan direncanakan untuk sementara terpaksa ditunda dulu. Sebut saja, revitalisasi yayasan baik itu Pesantren Tebuireng maupun di Unhasy, pembangunan Unhasy, rumah sakit, dan sebagiannya,” jelasnya dikutip dari laman NU Online, Selasa (12/5/2020).

Menurutnya, tekad kuat keluarga besar Pesantren Tebuireng dalam melanjutkan peninggalan-peninggalan almarhum Gus Sholah tak pernah surut. Ia menegaskan, begitu situasi mulai normal kembali, perlahan satu per satu tugas dan tanggung jawab sebagai pihak penerima ‘warisan’ akan mulai dijalankan.

“Semoga ini cepat berlalu sehingga apa yang kita putuskan dapat kita realisasikan. Saya mohon doa ini kita bisa laksanakan dengan sebaik-baiknya,” imbuhnya.

Gus Sholah memimpin Pesantren Tebuireng setidaknya selama 14 tahun. Umar mengungnkapkan, perubahan demi perubahan Pesantren Tebuireng dan sejumlah lembaga yang menginduk kian tampak berjalan demikian progres. Misalnya bisa dilihat dari meningkatnya kepercayaan masyarakat luas akan Pesantren Tebuireng, terbukti setiap tahun santri Tebuireng terus bertambah.

Belum lagi soal pembangunan pesantren dan lingkungannya yang tampak berubah drastis dari tampilan sebelum-sebelumnya. Termasuk Unhasy yang terus berbenah menjadi kampus besar yang juga semakin dikenal khalayak luas.

Mahasiswa-mahasiswi pun tidak hanya datang dari Jombang dan daeah sekitarnya, tetapi juga banyak dari luar Jawa. Kemajuan lain adalah Rumah Sakit KH Hasyim Asy’ari. Rumah sakit ini dibangun dekat dengan Kawasan Makam Gus Dur tepatnya di sebalah barat Pondok Tebuireng. Hingga kini rumah sakit ini masih terus dibangun.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

060567700 1740995185 830 556

Santri Dari Mutholaah Kitab Kuning Ke Digital

JAKARTA — Santri bukan sekedar pembelajar di pondok pesantren namun lebih jauh santri menjadi penjaga …

082479700 1601026076 830 556

Kiprah Pendiri Pesantren Lirboyo di Medan Perang Kemerdekaan

Jakarta – KH. Abdul Karim atau yang biasa disapa Mbah Manab muassis Pondok Pesantren Lirboyo …