Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah
Jakarta – Pandemi virus Corona atau COVID-19 membuat Ramadhan 1441 Hijriyah harus dilalui umat Islam dengan tradisi berbeda. Kalau biasanya setiap Ramadhan, umat Islam antusias melakukan ibadah wajib dan sunnah di masjid secara jamaah, juga menggelar tradisi keagamaan yang meriah, kini Ramadhan harus dilalui dengan keprihatinan. Tinggal di rumah, bekerja di rumah, ibadah di rumah untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Kondisi itu sangat disadari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan akan menggelar Pesantren Ramadhan secara online. Kegiatan itu akan dihelat oleh Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI dengan tema “Madrasah di Rumah untuk Kemaslahatan Umat dan Bangsa.”
Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Prof. Armai Arief mengatakan di tengah wabah COVID-19 pembelajaran tetap terus berjalan meskipun di rumah saja. Ada dua segmen yang dituju, karyawan sekretariat MUI seluruh Indonesia dan pengurus rohis sekolah tingkat lanjutan atas.
“Untuk mepersiapkan Pesantren Ramadhan pengurus telah mengikuti ToT media pembelajaran sebanyak 3 kali. Alhamdulillah banyak dibantu dari rekan-rekan Pusdatin dan TQNNews. Insya Allah kami siap untuk menyelenggarakan,” ujar Prof Armai dikutip dari laman Republika.co.id, Jumat (1/5/2020).
Pesantren Ramadhan akan diadakan selama 6 hari, dimulai pukul 09:00 sd 12:00 WIB. Segmen karyawan akan dimulai pada Sabtu (2/5) sampai dengan Kamis (7/5). Sedangkan untuk pengurus rohis SMA pada Sabtu (9/5) hingga Kamis (14/5).
Ketua tim penyusun konten KH. Wahfiudin Sakam menambahkan pembelajaran menggunakan aplikasi teleconference lalu dipancarkan melalui kanal facebook https://www.facebook.com/kpk.mui/
“Dunia sedang berubah cepat. Umat memerlukan obor penerang jalan dari para ulama untuk memajukan pendidikan umat. Kita sedang melangkah ke sana. Memperkuat pendidikan dan kaderisasi,” ujarnya.
Ketua Pelaksana Dr. Akhmad Baidun mengatakan telah mengirim undangan kepesertaan. Selain peserta dari sekretariat MUI pusat, provinsi dan kota atau kabupaten, juga diundang perwakilan karyawan sekretariat LPPOM, DSN dan Basarnas. Panitia menargetkan peserta sebanyak 500 orang.
