Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah
Jakarta – Pemerintah Arab Saudi dikabarkan akan segera mengumumkan pembatalan haji 2020 pekan ini. Masih mewabahnya virus Corona atau Covid-19 di sebagian besar wilayah Kerajaan Arab Saudi yang mencapai 100 ribu kasus.
Bila haji 2020 benar dibatalkan, maka ini akan menjadi pembatalan pertama sejak berdirinya Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1932.
“Masalah ini telah dipelajari dengan cermat dan berbagai skenario sedang dipertimbangkan. Keputusan resmi akan dibuat dalam waktu satu pekan ini,” kata seorang pejabat senior dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, dikutip dari Financial Times, Selasa (16/6/2020).
Ibadah haji yang rencananya diadakan pada akhir Juli nanti adalah salah satu prosesi keagamaan terbesar di dunia. Tiap tahun sekitar 2 juta orang ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji. Tetapi tampaknya Pemerintah Arab Saudi menghadapi tekanan yang semakin besar untuk segera mengambil tindakan terkait kepastiannya.
Salah satu usulan adalah untuk memungkinkan kelompok kecil jamaah haji setempat untuk tetap melakukan haji, sambil tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kemungkinan lain adalah membatalkan sama sekali pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
“Semua opsi ada di atas meja, tetapi prioritasnya adalah untuk kesehatan dan keselamatan peziarah,” kata pejabat tersebut.
Pemerintah Arab Saudi sudah lebih dulu melakukan langkah-langkah pengendalian virus Corona setelah adanya kasus konfirmasi pada 2 Maret, termasuk pembatasan perjalanan dan jam malam selama dua bulan.
Tetapi setelah Pemerintah Arab Saudi melonggarkan lockdown pada akhir Mei, jumlah kasus dan meninggal per harinya meningkat. Lebih dari 3.000 kasus dilaporkan terjadi setiap harinya selama enam hari terakhir dan kematian mencapai 857 pada Kamis lalu.
Urutan haji yang harus dilakukan pada minggu kedua bulan Zulhijah, tahun ini bertepatan 29 Juli hingga 4 Agustus, berarti kedatangan jamaah tidak dapat ditunda, dan ada jadwal ketat untuk menyelesaikan perjalanan serta akomodasinya.
