Athena – Yunani adalah negara yang kurang bersahabat dengan islam. Buktinya, sampai saat ini, tak satu pun masjid resmi berdiri di Athena, ibukota Yunani. Kalau pun ada masjid, itu pun berada di tempat kurang layak. Akibatnya, Muslim Yunani pun kesulitan melaksanakan ibadah, terutama salat berjamaah.
Kesulitan Muslim Yunani beribadah diceritakan Imam Masjid di Athena, Atta-ul Naseer. Ia mengungkapkan sulitnya bagi Muslim beribadah di Athena karena tak ada masjid resmi. Muslim harus beribadah di ruang apartemen atau gedung yang disewa. Ia pun menjadi Imam di Masjid seperti itu. Tanpa nama, tanpa penanda khusus.
Ia mengatakan, masjid bersejarah yang dibangun Turki Ottoman di Athena harusnya bisa difungsikan sebaga tempat ibadah lagi bagi Muslim. Namun sayangnya, masjid tersebut dijadikan museum seperti Masjid di Monastiraki square.
Naseer menceritakan sentimen anti Turki di Yunani masih kuat. Apalagi dengan alihfungsi Hagia Sophia baru-baru ini.
“Di hati Yunani, Muslim masih diasosiasikan dengan bangsa Turki penginvasi mereka,” kata Naseer dilansir dari digitaljournal, Kamis (6/8/2020).
Naseer juga mengaku pernah mengalami rasisme. Pria yang lahir di Pakistan tersebut bahkan pernah menghadapi serangan fisik dari militan neo-Nazi. “Tapi secara umum, umat Kristen dan Muslim hidup damai bersama-sama,” ujar Naseer.
Di sisi lain, Naseer menceritakan Yunani menerapkan aturan ketat bagi bangunan yang digunakan sebagai masjid. Pengelola masjid harus mendaftarkan perwakilannya lengkap dengan identitas diri, jumlah jamaah reguler dan sumber pendapatan. Ruang ibadah juga harus memenuhi standar keamanan seperti alarm kebakaran, sanitasi dan pintu darurat.
“Prosedurnya sulit dan memang butuh waktu. Sedikit masjid yang punya izin dari kementerian,” ucap Naseer.