Muslim Pro jual data umat Islam ke militer AS
Muslim Pro jual data umat Islam ke militer AS

Datanya Dibeli Militer AS, Tokoh Muslim Serukan Boikot Muslim Pro

Jakarta – Kabar mengejutkan bahwa militer AS telah membeli data Muslim di seluruh dunia dari platform Muslim Pro. Karena itu para tokoh Muslim menyerukan agar umat Muslim menyerukan boikot Muslim Pro.

Salah satunya datang dari Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) Nihad Awad. Ia mendesak agar dilakukan penyelidikan terkait dugaan jual-beli data pengguna aplikasi Muslim Pro ke Militer AS. CAIR juga akan mengajukan petisi kepada Kongres untuk mengusut tuntas persoalan jual-beli data pengguna Muslim Pro ke Militer AS itu.

“Kami mendesak agar Kongres menyelidiki lebih dalam dan untuk memastikan bahwa lembaga pemerintah atau pemain lain tidak menyalahgunakan data atau memiliki akses ilegal yang melanggar kepercayaan dan privasi pengguna,” ujar Awad dikutip Salaam Gateway, Rabu (18/11/2020).

CAIR mengajak umat Islam untuk berhenti menggunakan aplikasi Muslim Pro dan aplikasi lainnya sampai pemilik dari layanan tersebut menawarkan transparansi dan berjanji mengakhiri memanfaatkan data pengguna oleh pemerintah.

“Kami kejar masalah ini sampai kita mendapatkan jawabannya,” tegas Awad.

Seperti diketahui, dari laporan Vice Motherboard, disebutkan militer AS menggunakan dua metode terpisah untuk mendapatkan data lokasi pengguna Muslim Pro. Pertama, melibatkan produk bernama Locate X. Kedua, mendapatkan data tersebut dari perusahaan bernama X-Mode.

Dengan data tersebut memungkinkan militer untuk mengidentifikasikan lokasi geografis dan pergerakan pengguna aplikasi, yang menurut CAIR, hal tersebut sebagai pengawasan pemerintah tanpa jaminan terhadap Muslim Amerika.

Diketahui, Muslim Pro yang dikembangkan Bitsmedia yang berbasis di Singapura ini telah menjangkau hampir 100 juta pengguna di lebih dari 216 negara seluruh dunia.

Setelah digemparkan dengan laporan jual-beli data pengguna, Muslim Pro langsung buka suara dan membantah kabar tersebut. Muslim Pro menyatakan bahwa pemberitaan tersebut tidak benar. Muslim Pro telah berkomitmen untuk melindungi data privasi para penggunanya.

“Laporan media yang beredar bahwa Muslim Pro telah menjual data pribadi penggunanya ke Militer AS. Ini SALAH dan TIDAK BENAR,” bunyi pernyataan Muslim Pro di website miliknya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

keluarga sakinah

Tiga Kunci Mewujudkan Keluarga Sakinah

Berdasarkan data Kementerian Agama pada tahun 2022 angka perceraian secara nasional 516.334 kasus. Angka ini …

047959700 1710778747 830 556

Ketum Muhammadiyah Ingatkan Pendidikan Nasional Jangan Jadi Pabrik Robot

YOGYAKARTA – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) menjadi momentum untuk mengingatkan kembali bahwa sejatinya pendidikan tidak …