Kendra Montemayor
Kendra Montemayor

Pakai Jilbab, Seorang Muslimah di AS Dilarang Masuk Pengadilan

Haltom –  Amerika Serikat (AS) masih menjadi salah satu negara dengan tingkat Islamofobia yang tinggi. Hal itu terlihat dari perlakukan masyarakat dan lembaga pemerintah yang masih mencurigai keberadaan seorang Muslim.

Salah satunya dialami Muslimah asal kota Haltom, Texas, Kendra Montemayor. Ia tidak diizinkan masuk ke pengadilan karena mengenakan jilbab atau hijab. Ironsinya, Kendra ke pengadilan untuk membayar denda tilang sesuai hukum di negeri ‘Paman Sam’ tersebut.

Dilansir di NBC DFW, Kamis (10/12), Kendra mengatakan dia pergi ke pengadilan kota, pada Selasa (8/12/2020), untuk membayar denda karena melakukan pelanggaran mengebut di jalan raya. Anehnya, ia justru tidak diizinkan masuk karena dia mengenakan jilbab.

“Saya hanya datang ke sini untuk membayar denda. Saya mengebut dan melanggar peraturan, dan saya diperintahkan datang ke sini,” kata Kendra dikutip dari laman ihram.co.id.

Kendra mengaku biungung kenapa ia tak boleh masuk ke dalam pengadilan hanya karena hijab yang ia pakai. Dia menyebut, hijab bagi seorang Muslimah tak hanya identitas diri sebagai seorang pemeluk agama Islam, namun juga sebagai kepercayaan terhadap nilai-nilai agama.

“Saya datang ke sini (pengadilan) untuk melakukan apa yang diperintahkan dan Anda tidak membiarkan saya masuk? Benarkah? Ini (perintah) agama saya (hijab),” ujarnya.

Sementara itu perwakilan pengadilan Kota Haltom menyebutkan, penggunaan pakaian di kepala memang tidak diperkenankan dalam ketentuan hukum yang berlaku. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa Kendra ditolak masuk.

Manajer kota Haltom City Rex Phelps mengatakan hakim, yang bekerja paruh waktu di kota, memiliki kebijakan menyeluruh terhadap segala jenis penutup kepala.

“Itu hanya aturan umum, seperti banyak pengadilan yang tidak mengizinkan telepon seluler di pengadilan,” kata Phelps.

Phelps mengatakan begitu hakim menyadari itu jilbab, karena alasan agama, dia mencoba menampungnya. Tapi saat itu, Kendra Montemayor berkata sudah terlambat.

Manajer kota mengatakan hakim sekarang telah mengubah kebijakan, membuat pengecualian agama, dan juru sita telah diberitahu tentang perubahan tersebut. “Saya pikir ini telah diselesaikan. Kami menyesali kenyataan warga negara ini awalnya tidak diizinkan di ruang sidang. Para juru sita hanya mengikuti aturan yang ditetapkan hakim,” kata Phelps

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Santri

Semangat Jihad Santri Kini Bertransformasi Jadi Perjuangan Intelektual dan Kultural

Semarang — Peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang jatuh pada Selasa (22/10) diperingati secara khidmat …

Gubernur Jatim Khofifah Parawansa hadiri Lirboyo Bersholawat

Hari Santri: Panggilan Suci Teguhkan Peran Santri Sebagai Penjaga Iman, Bangsa, dan Peradaban Dunia

Kediri — Hari Santri bukan sekadar peringatan, melainkan panggilan suci untuk meneguhkan peran santri sebagai …