sejumlah santri kelas v sdit assalam jetis kecamatan bandungan  200118173424 698
sejumlah santri kelas v sdit assalam jetis kecamatan bandungan 200118173424 698

Wali Kota Pariaman Tolak SKB Tiga Menteri

PARIAMAN —  Pasca dikeluarkanya Surat Keputusan Bersama 3 Menteri terkait mewajibkan/melarang penggunaan atribut dan pakaian sekolah diharapkan semua instansi sekolah negeri dan kepala daerah mematuhi serta menjalankan keputusan SKB 3 Menteri tersebut.

Namun, tidak semua kepala daerah menyambut baik SKB 3 Menteri tersebut, Walikota Pariaman Genius Umar tegas menolak aturan yang dikeluarkan oleh 3 menteri terkait aturan seragam dan atribut di sekolah.

Genius mempertanyakan implementasi aturan tersebut disekolah berbasis keagamaan, seperti Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) dan sejenisnya untuk mematuhi SKB Tiga Menteri tersebut.

“Kalau kebijakan ini kita terapkan, bagaimana dengan sekolah-sekolah agama yang ada, seperti SDIT atau yang lainnya? Tidak akan menerapkan aturan tersebut di Kota Pariaman,” kata Genius, seperti dikutip dari laman republika. Senin (15/2).

Genius menyebut, tugas sekolah adalah membentuk karakter dari peserta didik sesuai dengan ajaran agama masing-masing. Untuk itu, Pemko Pariaman, menurut Genius, tidak dapat menjalankan aturan sesuai dengan SKB Tiga Menteri tersebut. Terlebih, selama ini, di Pariaman tidak ada peserta didik yang protes terhadap aturan berpakaian di sekolah. Karena, di Pariaman, masyarakatnya homogen dan mayoritas Islam.

“Masyarakat Pariaman itu homogen. Tidak pernah ada kasus seperti itu (protes memakai jilbab). Jadi biarkanlah berjalan seperti biasa,” ujar Genius.

Genius merasa, harusnya Gubernur Sumbar sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat melakukan koordinasi dengan seluruh pemerintah kota dan kabupaten di Sumbar untuk menyikapi SKB Tiga Menteri ini. Karena penerapan aturan menurut SKB tersebut harus disesuaikan dengan wilayah masing-masing.

Genius berencana menyurati Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim supaya dapat berbicara langsung membicarakan aturan berpakaian di sekolah ini. Karena aturan tersebut tidak serta merta dapat diterapkan di semua daerah.

Meski begitu, Pariaman, lanjut Genius, tidak pernah dan tak akan pernah memaksakan aturan berpakaian sesuai agama tertentu. Tapi, fakta di lapangan, semua peserta didik sudah dengan kesadaran sendiri memakai seragam yang identik dengan Islam karena memang mayoritas penduduk di Pariaman memeluk agama Islam.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

wakil ketua komisi x dpr lalu hadrian irfani dwi rdetikcom 1745330073262 169

Game PUBG Akan Dibatasi Pemerintah, Waka Komisi X DPR: Harus Melalui Kajian yang Objektif

Jakarta – Game online Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG) menjadi sorotan pasca ledakan di SMAN 72 …

menteri pppa arifah fauzi dok kementerian pppa 1748531764755 169

Pasca Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pemerintah Akan Batasi Game Online, Menteri PPPA Bilang Begini

Jakarta – Pasca ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Jakarta salah satu respon pemerintah akan …