Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah
YOGYAKARTA – Indonesia kembali kehilangan putra terbaiknya, Mantan Hakim Agung Artidjo Alkostar berpulang kerahmatullah pada Ahad (28/2). Hakim yang dikenal karena keberanian dan ketegasanya dalam memberikan hukuman bagi para koruptor tersebut wafat dalam usia 72 tahun.
Presiden Joko Widodo merasa kehilangan atas wafatnya almarhum Artidjo karena beliau merupakan teladan dalam penegakan hukum. Presiden bertakziah ke Masjid Ulil Albab, Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Senin (1/3) untuk menyholati almarhum Artidjo Alkostar.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Kemarin hari Minggu telah berpulang ke rahmatullah Bapak Artidjo Alkostar. Kita telah kehilangan putra terbaik bangsa,” ujar presiden di lokasi. Seperti dikutip dari laman republika.co.id
Kepala Negara yang tampak didampingi Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, turut menyalatkan jenazah almarhum setibanya di masjid Ulil Albab UII sekira pukul 08.00 WIB. Presiden memiliki kenangan tersendiri terhadap Artidjo Alkostar semasa hidupnya.
Kepribadian dan integritasnya tak perlu dilakukan lagi dan menjadi teladan bagi para penegak hukum dan peradilan. “Beliau adalah penegak hukum, hakim agung, dan Dewan Pengawas KPK yang sangat rajin, jujur, memiliki integritas tinggi,” kata dia.
Usai menyampaikan belasungkawa, Presiden Joko Widodo berdoa untuk almarhum agar diberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Tak lama setelah itu, presiden berpamitan meninggalkan lokasi.
“Atas nama pemerintah kami menyampaikan dukacita mendalam,” katanya.
Almarhum Artidjo rencananya akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman UII yang prosesinya dimulai sekira pukul 10.00 WIB.
