hasyim asyari  141110094232 548
hasyim asyari 141110094232 548

Kamus Sejarah Indonesia yang Hilangkan Pendiri NU Diminta Ditarik

JAKARTA — Beredarnya kamus Sejarah Indonesia yang baru akan diluncurkan atau masih dalam draf menuai protes dan penolakan dari NU dan tokoh nasional. Pasalnya dalam kamus sejarang Indonesia tersebut, ulama sekaligus pejuang kemerdekaan KH. Hasyim As’ary hilang dari lembaran kamus yang disusun.

KH. Hasyim As’ary merupakan salah satu ulama besar penggerak dan perintis kemerdekaan yang tidak mungkin bisa dinafikan oleh seluruh elemen bangsa akan jasanya, beliaulah yang menggelorakan semangat jihad dalam membela tanah air. Namun kemudian dihilangkan baik dengan sengaja ataupun tidak sengaja merupakan bentuk dari keteledoran dan penghianatan atas jasa ulama dan pahlawan.

Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengaku kecewa menyoal edaran draf naskah Kamus Sejarah Indonesia yang tak mencantumkan KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama.

Menurutnya, sebagai tokoh yang berperan besar dalam sejarah perjuangan dan kemerdekaan Indonesia, nama tersebut harus muncul, alih-alih dari beberapa nama asing yang ada dalam draf itu.

‘’Siapa pun yang menyusun dan menyebarkan jika ada unsur kesengajaan, ini bentuk pengkhianatan terhadap sejarah bangsa. Maka, buku tersebut atau kalau masih draf buku sekalipun harus segera ditarik dari peredaran karena bisa menyesatkan anak bangsa,’’ ungkap dia dalam keterangannya, seperti dikutip dari laman republika.co.id Selasa (20/4).

Mengutip beberapa sumber, kata Jazuli, draf itu dipersiapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun, dia menambahkan, Kemendikbud telah membantah kepemilikan draf tersebut.

Meski tak terlibat dalam penyusunan itu, Kemendikbud diminta untuk melakukan klarifikasi. Utamanya, ketika hal itu menjadi tugas Kemendikbud dalam menyusun kurikulum dan materi kebangsaan yang valid tanpa ada penyimpangan.

“Pemerintah harus segera klarifikasi dan tarik draf naskah yang beredar tersebut, serta mengusut motif tidak dicantumkannya Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari,” kata Jazuli.

Terlepas dari itu, Jazuli menganggap bahwa tidak hadirnya Kiai Hasyim Asy’ari merupakan keteledoran dan ketidakpahaman tim penyusun menyoal sejarah bangsa.

Karena itu, seluruh anak bangsa ia minta harus paham sejarah Indonesia. Dengan demikian, tidak ada yang bisa memutus mata rantai sejarah perjalanan bangsa.

Dia menegaskan, Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari sebagai pendiri NU mutlak masuk dalam dokumen sejarah mana pun karena peran dan kiprahnya yang luar biasa, baik pada masa penjajahan maupun kemerdekaan. Terlebih, ketika resolusi jihadnya diklaim Jazuli mampu membangkitkan semangat juang rakyat Indonesia saat itu.

“Juga perannya sebagai rujukan ketika bangsa ini membentuk dasar negara dan konstitusi bernegara. Jangan putus mata rantai sejarah tersebut. Jangan lupakan jasa ulama besar bangsa ini,” katanya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

060567700 1740995185 830 556

Santri Dari Mutholaah Kitab Kuning Ke Digital

JAKARTA — Santri bukan sekedar pembelajar di pondok pesantren namun lebih jauh santri menjadi penjaga …

082479700 1601026076 830 556

Kiprah Pendiri Pesantren Lirboyo di Medan Perang Kemerdekaan

Jakarta – KH. Abdul Karim atau yang biasa disapa Mbah Manab muassis Pondok Pesantren Lirboyo …