Waspadalah, Ada Upaya Kelompok Tertentu Yang Ingin Hilangkan Pengaruh Kiai dan Ulama

Semarang Bangsa Indonesia banyak mengalami dinamika di tengah arus globalisasi dunia Salah satunya adalah adanya upaya kelompok tertentu yang ingin menghilangkan pengaruh kiai dan ulama dihadapan umat Untuk itu bangsa Indonesia terutama umat Muslim harus waspada dengan upaya upaya tersebut Pernyataan itu diucapkan KH Mustofa Bisri Gus Mus saat memberikan tausiyah kegiatan Lailatul Ijtima Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama PWNU Jawa Tengah Selasa 29 1 malam Ia mengingatkan Nahdlatul Ulama NU sebagai sebuah organisasi massa keagamaan yang didirikan oleh para kiai dan ulama dari kalangan pengasuh pesantren saat ini mengalami banyak ujian Salah satunya menghilangkan pengaruh kiai terhadap umatnya NU yang didirikan oleh para kiai pesantren sekarang ini sudah mulai dikacaukan dengan cara tidak menghormati kiai dan membuat kiai sendiri atau bahkan memfitnah ujarnya dikutip dari laman nu or id Gus Mus menegaskan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI tidak akan pernah ada bila tidak ada pendiri NU KH M Hasyim Asy ari salah satu tokoh agama yang menjadi bidan kelahiran Indonesia bersama tokoh bangsa lainnya Ia bercerita kisah pertemuannya dengan pemilik sebuah museum keturunan Tionghoa dalam sebuah pameran lukisan belum lama ini Di mana dalam pameran terdapat lukisan Hadlratussyeikh KH M Hasyim Asy ari Lalu saya tanya siapa ini tanya Gus Mus kepada pemilik museum tersebut Pemilik museum itu menjawab Kalau tidak ada orang ini KH M Hasyim Asy ari red tidak ada NKRI Ungkapan itu membuat Gus Mus heran Pasalnya fakta tersebut pada umumnya hanya diketahui oleh warga NU yang mempelajari sejarah NU Kalau yang mengatakan orang NU saya tidak heran Tapi yang mengatakan ini seorang singkek istilah untuk etnis Tionghoa yang kental red ujarnya Menurut kiai yang juga budayawan tersebut kiai NU yang berasal dari pesantren diyakini memiliki ilmu agama yang dapat dipertanggung jawabkan Sebagai bukti Gus Mus menerangkan tentang ilmu agama para kiai dapat dipertangung jawabkan dari adanya mata rantai atau silsilah keguruan sanad yang sampai kepada Nabi Muhammad SAW Selain itu Gus Mus menjelaskan gramatika bahasa Arab yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan penerjemahan Karena itu kitab kitab klasik atau yang sering disebut kitab kuning sebagai produk ulama terdahulu bisa digunakan sebagai panduan praktis tentang agama Islam atau sebagai pedoman umat urainya Dirinya merasa risih dengan pandangan sebagian kalangan terkait hal ini Mereka orang yang gemar menyalahkan tidak tahu itu Mereka pikir para ulama tidak menggunakan al Qur an ungkapnya Gus Mus menuturkan ulama memandang umat dengan pandangan kasih sayang di mana pada umumnya tidak mempunyai kemampuan dalam menafsirkan al Qur an Ini wujud cinta kasih para ulama pada umatnya Karena ulama sebagai pewaris Nabi dan puncaknya kasih sayang ada pada Nabi tegasnya Di akhir tausiyah Gus Mus berpesan untuk tetap dan yakin dalam NU Saya minta yang belum di NU masuklah ke NU Yang sudah masuk NU mantablah di NU pesannya

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …