ilustrasi masjid tempat ibadah umat 210413191558 451 1
ilustrasi masjid tempat ibadah umat 210413191558 451 1

Tokoh Kristen Datangi Masjid, Ikut Berbuka Puasa

ABUJA – Perseteruan dan konflik atas nama agama seringkali membawa petaka hingga menghilangkan nyawa manusia, maka pada bulan ramadhan yang berkah ini segala kebencian dihilangkan hingga yang tersisa adalah kedamaian. Bulan ramadhan digunakan oleh umat muslim dan kriten untuk saling berbagi dan saling mengunjungi. Seperti yang terjadi di Masjid Al Habibiyah, Abuja, Nigeria.

Ada pemandangan menarik pada waktu menjelang berbuka puasa di Masjid Al Habibiyah, Abuja, Nigeria. Seorang tamu datang dengan membawa makanan, dia adalah pemimpin Kristen Abuja, Kardinal John Onaiyekan, datang ketika 2000 jamaah telah berkumpul untuk melaksanakan iftar.

 Sementara kedatangan Kardinal Jhon Onaiyekan adalah untuk ikut serta dalam iftar bersama Muslim di Masjid itu. Bahkan ia berbagi makanan berbuka puasa bagi para jamaah. Onaiyekan mengatakan apa yang dilakukannya sebatas untuk menjaga kerukunan dan perdamaian.

 “Kami melakukan yang terbaik untuk menyebarkan sikap keterbukaan karena kami percaya bahwa Tuhan tidak ingin anak-anaknya membunuh satu sama lain. Dia ingin kami hidup dalam damai. Jadi apapun yang bisa kami lakukan untuk mempromosikan perdamaian harus kami lakukan,” kata Kardinal John Onaiyekan seperti dilansir African News dan republika.co.id pada Sabtu (24/4).

Nigeria adalah rumah bagi lebih dari 200 juta orang. Dengan adanya pandemi  Covid-19 telah berdampak pada pendapatan dan pekerjaan. Ramadan tahun ini pun menjadi tantangan tersendiri bagi Muslim Nigeria. Terlebih konflik di utara dan timur laut juga memperburuk kehidupan jutaan Muslim di negara itu.

Pada sisi lain, Nigeria pernah mengalami ketegangan agama pada masa lalu. Imam Masjid Al Habibiyah, Fuad Adeyami mengatakan apa yang terjadi antara kardinal Onaiyekan dengan jamaah Masjid Al Habibiyah menunjukkan bahwa umat Muslim dan Kristen dapat hidup berdampingan dengan damai.

“Orang-orang melihat bahwa makanan yang kita makan itu diberikan kepada kita oleh seorang pemuka Kristen, seorang kardinal yang semua orang tahu. Ini bukan pendeta bawah tanah. Tetapi itu menunjukkan bahwa kita benar-benar bisa hidup bersama, kita bisa berteman dan bisa hidup damai,” kata Fuad Adeyami. 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Pelatihan Guru di Serang 1

Era Digitalisasi, Perlu Strategi Baru Bentengi Generasi Muda dari Intoleransi dan Radikalisme

Serang – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei harus bisa …

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar copy

Bulan Syawal Kesempatan Umat Islam Jadi Ahli Zikir

Jakarta – Bulan Syawal adalah kesempatan umat Islam menjadi hamba-hamba Allah yang ahli zikir. Syawal sendiri memiliki …