Wamenag Zainut Tauhid Saadi
Wamenag Zainut Tauhid Saadi

Moderasi Beragama Buka Ruang Saling Menghargai Perbedaan Antar Umat Beragama

Jakarta – Moderasi beragama memastikan sesama umat beragama membuka ruang untuk saling menghargai perbedaan. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi dalam Pembinaan dan Penguatan Moderasi Beragama bagi ASN Kemenag di Cimahi, Jawa Barat.

“Moderasi Beragama memastikan kita bisa membuka ruang untuk saling menghargai perbedaan dengan orang lain. Kita meyakini agama kita yang benar dan memberikan hak keyakinan kepada mereka yang berbeda agama,” ujar Zainut dalam keterangan, Senin (14/2/2022).

Menurutnya, moderasi beragama merupakan salah satu program prioritas Kementerian Agama yang sudah dicanangkan Menag Yaqut Cholil Qoumas. Hal tersebut wajib dikuti oleh segenap ASN Kemenag. Program ini menjadi persoalan penting yang harus dipahami bersama. Sebab, masih banyak yang belum memahami makna moderasi beragama.

“Yang dimoderatkan itu bukan agamanya, melainkan cara beragama dan memahami agama itu sendiri,” ucapnya.

Perbedaan merupakan sunatullah dan pemberian Tuhan. Ia meminta agar jangan sampai manusia seolah-olah menjadi panitia surga, dengan menyalahkan orang yang berbeda keyakinan, apalagi sampai menyematkan lebel kafir kepada mereka yang tidak seiman atau berbeda keyakinan.

Dalam kesempatan itu, Wamenag juga berkisah saat menjabat Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), ia pernah didatangi sejumlah ulama asal Afhganistan. Saat itu, para ulama Afhganistan merasa kagum akan toleransi dan kerukunan umat beragama di Indonesia.

“Kunjungan para ulama Afganistan itu ternyata untuk belajar bagaimana Islam Wasathiyah bisa tumbuh dan berkembang di tengah ragam budaya, bahasa dan agama di Indonesia yang dipersatukan oleh Pancasila,” lanjut dia.

Terakhir, ia menambahkan Indonesia bukankah negara agama dan bukan negara sekuler. Namun, tanpa Moderasi Beragama Indonesia akan tercerai berai.

“Mari kita tebarkan narasi-narasi yang menyejukkan, narasi toleransi, kerukunan, narasi kebangsaan dan persatuan untuk Indonesia maju,” ujarnya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

banjir

Teologi Lingkungan dalam Islam: Membaca Bencana Sumatera sebagai Peringatan dan Pelajaran

Gelombang bencana yang melanda Sumatera dalam beberapa waktu terakhir—banjir bandang di Padang, longsor di Sibolga, …

091882600 1679803445 830 556

Universitas Al-Azhar Mesir Kutuk Serangan Terhadap Mahasiswa Saat Ibadah di Kampus

JAKARTA – Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan mahasiswa yang sedang melaksanakan shalat …