Jakarta – Pegiat media sosial Eko Kuntadhi menghina putri pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra atau yang akrab disapa Ning Imaz, dengan kata-kata kasar. Ucapan itu dilakukan Eko saat mengomentari ceramah Ning Imaz di media sosial.
Sontak penghinaan ini langsung mendapat berbagai tanggapan. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendesak Eko Kuntadhi meminta maaf.
“Seharusnya demikian (minta maaf), kita harus minta maaf jika memang salah, itu sikap kesatria dan sangat terpuji,” ujar Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur dikutip dari detikcom, Rabu (14/9/2022).
Gus Fahrur mengatakan, jika tidak mampu mendukung isi ceramah, sebaiknya Eko Kuntadhi diam. Eko diminta tidak mengumbar kebencian.
Hal senada dikatakan Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia-New Zealand, Prof Nadirsyah Hosein atau Gus Nadir merespons cuitan Eko Kuntadhi.
“Yg anda @_ekokuntadhi posting video Ning Imaz dari Ponpes Lirboyo; istri dari Gus @rifqilmoeslim Beda pendapat hal biasa. Tapi gak usah melabeli dengan kata tolol. Posting saja video aslinya. Bukan ys sdah ditambahi kata-kata t***l. Belajarlah utk santun dlm perbedaan,”cuit Gus Nadir melalui akun twitternya @na_dirs.
Video potongan ceramah Ning Imaz tersebut diunggah akun @_ekokuntadhi pada Selasa (13/9/2022) dengan disertai keterangan. “Jadi Bidadari itu bukan perempuan,” tulis Eko Kuntadhi, yang merupakan Ketua Umum Koordinator Nasional (Kornas) Ganjarist.
Tangkapan layar cuitan itu pun menyebar luas di media sosial dan banyak diperbicangkan warganet. Pasalnya, video yang diunggah Eko Kunthadi tersebut sudah diedit dengan kata-kata yang berisi hinaan. Di dalam video tersebut tertulis, “T***l tingkat kadal. Hidup kok Cuma mimpi selangkangan.”