Penyerangan Masjid Al Aqsa oleh polisi Israel
Prayers in al-Aqsa mosque were attacked by Israeli forces. (file photo)

PM Israel Larang Warga Yahudi Kunjungi Masjid Al-Aqsa Sampai Akhir Ramadan

Jakarta – Setiap Bulan Ramadan, umat Muslim Palestina selalu mendapat tekanan saat beribadah di Masjid Al-Aqsa. Pasalnya, kaum Yahudi dengan dukungan aparat Israel selalu memaksa masuk ke Masjid Al-Aqsa dan mengganggu ibadah umat Islam.

Pun di Ramadan tahun ini, tidak hanya pemukim Yahudi yang merangsek masuk Masjid Al-Aqsa, malah polisi Israel masuk dan menyerang jamaah yang sedang beribadah. TIndakan itu langsung mendapat kecaman keras dari berbagai penjuru dunia, khususnya dari negara-negara Islam, salah satunya Indonesia.

Karena itulah, untuk meredakan ketegangan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan orang Yahudi dilarang mengunjungi Masjid Al-Aqsa di 10 hari terakhir Ramadan. Times of Israel melaporkan, pengumumkan itu disampaikan pada Selasa (11/4/2023) dan didukung oleh para pejabat keamanan.

Menurut pernyataan Kantor PM Netanyahu, keputusan untuk melarang orang Yahudi ke Al-Aqsa diambil setelah melakukan konsultasi dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Herzi Halevi, Kepala Shin Bet (Badan Intelijen) Ronen Bar, dan Komisioner Kepolisian Kobi Shabtai, yang sepakat merekomendasikan penutupan Bukit Bait Suci bagi pengunjung Yahudi.

Namun, Menteri Keamanan Nasional Israel dari sayap kanan, Itamar Ben-Gvir mengkritik keras keputusan tersebut, menyebutnya “kesalahan serius” yang dapat bisa meningkatkan ketegangan lebih jauh.

Larangan tersebut mulai berlaku pada Rabu (12/4/2023) dan disusul dengan bentrokan antara pemukim Israel dan polisi.

Dikutip dari laman The Cradle, Kamis (13/4/2024), muncul desas-desus pemerintah garis keras Israel yang baru akan mencabut larangan tersebut. Ben-Gvir mendorong agar orang Yahudi tetap diizinkan mengunjungi Masjid Al-Aqsa di akhir Ramadan.

Menurut Ben-Gvir, keputusan itu dapat menciptakan lahan subur untuk demonstrasi besar-besaran yang menghasut untuk membunuh orang Yahudi dan bahkan sebuah skenario di mana batu akan dilemparkan kepada para jemaah Yahudi di Tembok Barat.

“Ketika terorisme menyerang kita, kita harus membalas dengan kekuatan yang luar biasa, bukan menyerah,” kata Gvir.

Keputusan Netanyahu dikeluarkan beberapa jam setelah Hamas mendesak warga Palestina berkumpul di Masjid Al-Aqsa selama 10 hari terakhir Ramadan. Hamas juga memperingatkan Israel agar tidak terus membiarkan pengunjung Yahudi masuk dan menyerang jamaah Palestina.

Ratusan pemukim Israel ekstremis menyerbu halaman Al-Aqsa pada 10 April dini hari selama dua hari berturut-turut. Beberapa jemaah Palestina, termasuk penjaga Al-Aqsa dipaksa keluar dari tempat suci tersebut pada hari ke-19 Ramadan.

Ketegangan meningkat di wilayah Palestina yang diduduki dalam sepekan terakhir setelah pasukan Israel menyerang ruangan salat di dalam Masjid Al-Aqsa pada 5 April dan menangkap hampir 400 jemaah Palestina sebelum mengiring para pemukim Israel memasuki tempat tersebut.

Tindakan tersebut ditanggapi faksi-faksi perlawanan Palestina dengan menembakkan roket dari Gaza, Lebanon, dan Suriah ke pemukiman Israel.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

wakil ketua komisi x dpr lalu hadrian irfani dwi rdetikcom 1745330073262 169

Game PUBG Akan Dibatasi Pemerintah, Waka Komisi X DPR: Harus Melalui Kajian yang Objektif

Jakarta – Game online Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG) menjadi sorotan pasca ledakan di SMAN 72 …

menteri pppa arifah fauzi dok kementerian pppa 1748531764755 169

Pasca Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pemerintah Akan Batasi Game Online, Menteri PPPA Bilang Begini

Jakarta – Pasca ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Jakarta salah satu respon pemerintah akan …