10 hari terakhir ramadan
malam ramadan

Apa Istimewanya 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan?

Bulan Ramadan dibagi menjadi tiga fase keistimewaan, yakni sepuluh hari pertama, sepuluh hari kedua, dan sepuluh hari terakhir Ramadan. Setiap fase 10 hari memiliki keutamaannya masing-masing. Namun, di antara ketiga fase tersebut, keutamaan sepuluh hari terakhirlah yang dianggap sangat istimewa di banding fase yang lainnya.

Alasannya, di fase sepuluh malam terakhir ini terdapat satu malam yang lebih baik dari malam seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar. Dalam hadits disebutkan, Dari ‘Aisyah ra, ia berkata, “Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).

Dalam hadist di atas yang dimaksud dengan Rasulullah mengencangkan sarungnya adalah meninggalkan istri-istri beliau karena ingin konsentrasi untuk ibadah di akhir-akhir Ramadan. Dari sikap Rasulullah ini memperlihatkan semangat beribadah di sepuluh makam terakhir Ramadan dengan keutamaannya mendorong Beliau semakin meningkatkan ibadah di malam-malam tersebut.

Di sepuluh malam terakhir ini sebaiknya umat Nabi Muhammad juga mengikuti langkah beliau dengan meraih ridho Allah sebanyak-banyaknya dengan memanfaatkan waktu dengan meningkatkan kualitas ketaatan, beribadah, bertaqarrub, beritikaf. Rasulullah melakukan i’tikaf di masjid dari selesai mengerjakan shalat tarawih hingga waktu subuh tiba.

Tujuan beliau melakukan ibadah di malam hari tersebut karena harapan untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar. Pada malam Lailatul Qadar ditetapkan takdir untuk setahun berikutnya selain itu malam Lailatul Qadar disebut lebih baik daripada 1000 bulan.

Rasulullah berkata, “Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan shalat malam atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadist di atas memperlihatkan keistiqomahan Rasulullah dalam beribadah sepanjang bulan Ramadan, karena sesungguhnya bulan Ramadan diistimewakan oleh Allah untuk para umat Rasulullah, karena itu baik bagi kita umat muslim untuk menghidupkan bulan Ramadan terlebih di sepuluh malam terakhir.

Karena itulah, marilah kita semakin meningkatkan diri kepada Allah pada 10 malam terakhir bulan Ramadan dengan berbagai ibadah. Ramadan bukan ibadah bulanan, tetapi tahunan yang tidak hadir setiap waktu. Marilah manfaatkan bulan ini dengan penuh kegairahan spiritual.

Bagikan Artikel ini:

About Novi Nurul Ainy

Check Also

makmum

Makmum Kesal Lempari Imam dengan Sandal, Siapa yang Salah?

Heboh sebuah video yang beredar tentang seorang makmun yang nyaris memukul seorang imam dengan sandal …

sirah nabi

Manfaat Majelis Maulid Nabi yang Jarang Dipahami

Nabi Muhammad hanyalah seorang manusia biasa yang dutus oleh Allah untuk membenarkan dan menyempurnakan agama-agama …