Jakarta – Organisasi Islam seperti Al Jam’iyatul Washliyah (Al-Washliyah) berperan penting dalam membangun akhlak bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Hal ini disampaikan Ketua MPR Ahmad Muzani saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Al-Washliyah di Gedung Nusantara V, Jakarta, Jumat (25/4/2025).
Muzani menyebut, Al-Washliyah tidak hanya memperkuat keimanan umat Islam, tetapi juga berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui pendidikan, dakwah, dan kepedulian sosial.
“Lembaga pendidikan Al-Washliyah bahkan terbuka bagi pemeluk agama lain, mencerminkan semangat toleransi,” ujarnya.
Ahmad Muzani juga mengingatkan tantangan kompleks di era modern, terutama pola pikir instan di kalangan muda. Ia mencontohkan keinginan sukses tanpa proses, termasuk dalam politik dan ekonomi.
“Korupsi muncul dari mental instan. Di sinilah peran ulama dan dai Al-Washliyah sebagai benteng moral,” tegasnya.
Ia memuji dedikasi dai Al-Washliyah yang bekerja ikhlas meski dengan gaji minim, sekaligus menjadi tameng dari paham radikal.
Muzani mengajak Al-Washliyah mendukung program strategis Presiden Prabowo, seperti makan siang gratis dan Sekolah Rakyat di 200 kabupaten. Ia juga menyoroti kebijakan penghapusan utang petani dan UMKM melalui PP Nomor 47/2025.
Sementara itu, Al-Washliyah menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pemerintah menampung 1.000 pengungsi Gaza.
“Kami siapkan madrasah dan panti asuhan untuk anak-anak Palestina,” ujar Sekjen PB Al-Washliyah, Arman Arifin.
Ketua Umum PB Al-Washliyah, Masyhuril Khamis, mengungkapkan ekspansi dakwah organisasi hingga ke pelosok seperti NTT, di mana masjid dibangun di atas gunung berkat wakaf tokoh adat non-Muslim. “Ini bukti nyata toleransi,” katanya.
Rakernas ini dihadiri Mendikdasmen Prof. Abdul Mu’ti, Dubes Palestina Zuhair Al-Shun, serta perwakilan lembaga keislaman se-Indonesia.