jihad
makna jihad

“Jihad” Perempuan dalam Pandangan Islam

Sejak satu dekade terakhir, aksi terorisme yang dilakukan oleh perempuan banyak terjadi. Bahkan aktivisme “jihadis”, sebuah tindakan kekerasan yang mengatasnamakan jihad ini, semakin marak di Indonesia. Di Indonesia, perempuan bahkan dianggap sebagai kaki tangan yang tangguh dalam mengawal misi kekerasan kelompok ekstremis seperti Jamaah Ansharu Daulah.

Pada Mei 2018 di Surabaya, perempuan (seorang ibu) bersama keluarga mereka menyerang 3 gereja dan meledakkan diri di kantor polisi. Peristiwa tersebut menggemparkan masyarakat Indonesia bahkan masyarakat dunia karena pertama kali menyaksikan aksi bom bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga bersama anak-anaknya.

Lalu pada 2019 di Sibolga Sumatera Utara, seorang ibu dan anaknya berusia 2,5 tahun meledakkan diri saat berhadapan dengan polisi  dan Pada Maret 2021 seorang perempuan dan suaminya mengebom sebuah gereja Katolik di Makassar, Sulawesi Selatan.

Selain itu, Indonesia juga menjadi saksi serangan-serangan senjata dan pisau yang dilakukan oleh perempuan-perempuan lain yang teradikalisasi. Para perempuan itu mengatakan bahwa kematian itu syahid, meskipun itu adalah mati karena bom bunuh diri. Tentu ini adalah kesalahan berpikir yang harus kita luruskan.

Penting untuk memahami bahwa jihad yang sejati, dalam perspektif agama Islam, jauh dari kekerasan atau terorisme. Seperti yang tercermin dalam sejarah panjang umat Islam, jihad sebenarnya memiliki makna yang lebih mulia dan luas.

Jihad dalam Islam adalah perjuangan yang tidak selalu melibatkan kekerasan fisik, tetapi lebih kepada usaha untuk mencapai kebaikan, memperbaiki diri, dan berjuang demi keadilan sosial.  Bagi perempuan, jihad yang sesungguhnya adalah perjuangan untuk meningkatkan kualitas hidup dirinya, keluarganya, dan masyarakat sekitar sehingga tidak sedikit tokoh agama yang memberi pengaruh kuat di masyarakat berasal dari kaum perempuan.

Salah satu bentuk jihad yang sangat mulia adalah menunaikan ibadah haji dan umrah, yang merupakan simbol dari ketulusan, kesabaran, dan pengorbanan dalam beribadah kepada Allah.  Haji dan umrah merupakan perjalanan fisik menuju tanah suci sekaligus perjalanan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampunan, dan memperbaiki diri.

Sangat kontras dengan aksi-aksi kekerasan yang mengatasnamakan jihad, haji dan umrah adalah bentuk ibadah yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan. Ritual ini secara alam bawah sadar mengajarkan perempuan untuk mengendalikan emosi dan nafsu, serta mengutamakan kesejahteraan spiritual daripada penghakiman terhadap orang lain.

Dalam suasana ibadah, perempuan diberikan kesempatan untuk menemukan kedamaian hati dan tujuan hidup yang lebih luhur. Kenyataan bahwa ada segelintir perempuan yang memilih jalan kekerasan sebagai bentuk “jihad” bukanlah representasi dari ajaran Islam yang sesungguhnya.

Islam, sebagai agama yang mengajarkan perdamaian, kesejahteraan, dan kasih sayang, tidak pernah mengajarkan untuk melakukan kekerasan terhadap sesama. Oleh karena itu, penting untuk terus mengedukasi masyarakat, terutama perempuan, tentang makna jihad yang benar dan memperkenalkan mereka pada jalan-jalan mulia seperti haji dan umrah dan bentuk pengabdian lainnya yang memiliki pahala yang cukup besar.

Di sisi lain, perempuan sejatinya dapat memainkan peran penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik melalui pendidikan, pengasuhan anak-anak yang berkualitas, dan kegiatan sosial yang bermanfaat.

Semua ini adalah bagian dari jihad yang sesungguhnya, yang tidak hanya memberikan dampak positif bagi diri sendiri, tetapi juga bagi keluarga, komunitas, dan bahkan negara. Jihad perempuan bukan mengantar keluarga hancur melalui bom-bom teror, melainkan.

Jihad perempuan adalah jihad yang penuh cinta, kesabaran, dan pengabdian kepada Allah Yang Maha Penyayang.

Bagikan Artikel ini:

About Dr. Suaib Tahir, Lc, MA

Anggota Mustasyar Diniy Musim Haji Tahun 2025 Staf Ahli Bidang Pencegahan BNPT Republik Indonesia

Check Also

pesantren al khoziny

Kasus Pesantren Al-Khozini: Pelajaran Berharga bagi Pemerintah

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia menaruh perhatian besar terhadap penyebaran paham-paham radikal yang mengarah …

ateis

Fenomena Gelombang Ateisme di Dunia Islam: Ada Apa?

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mukti, sebagaimana dikutip oleh muhammadiyah.or.id, menyebut bahwa fenomena agnostisisme …