Musala Pesantren Al Khoziny ambruk

Musala 3 Lantai Ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, 3 Tewas Puluhan Luka, Kegiatan Dihentikan

Sidoarjo – Bangunan musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Desa Buduran, Sidoarjo, ambruk saat jemaah tengah melaksanakan salat Asar, Senin (29/9/2025). Kurang lebih 100 orang santri melaksanakan salat saat bangunan ambruk. Tiga santri dikabarkan meninggal dunia, sedangkan puluhan lainnya luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Alhasil, kejadian itu, kegiatan pondok pun dihentikan.Pengasuh ponpes, KH Abdus Salam Mujib, menjelaskan bahwa musala tersebut tengah dalam tahap pengecoran bagian atas. Proses pembangunan telah berjalan sekitar sembilan bulan terakhir.

“Ini pengecoran yang terakhir, ternyata jebol. Kurang lebih sembilan sampai sepuluh bulan pembangunan berjalan. Saat ini sementara kegiatan dihentikan, belum bisa dipastikan sampai kapan,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).

KH Abdus Salam menegaskan, insiden ini adalah bagian dari takdir Allah SWT. Ia berharap para santri, keluarga korban, dan seluruh pihak yang terdampak diberi ketabahan.

“Semua ini takdir dari Allah. Kita harus sabar, mudah-mudahan diganti dengan yang lebih baik dan diberi pahala yang besar oleh Allah,” tuturnya.

Hingga kini, tim SAR Surabaya masih terus melakukan evakuasi. Empat korban berhasil dievakuasi dalam kondisi luka-luka, sementara sejumlah santri lainnya masih diduga terjebak di bawah reruntuhan, dengan suara tangisan dan jeritan yang masih terdengar.

Beberapa korban telah dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Sidoarjo, di antaranya RSUD Sidoarjo, RS Delta Surya, dan RSI Siti Hajar. Namun pihak pesantren belum dapat memastikan jumlah keseluruhan santri yang berada di musala saat peristiwa terjadi, maupun rincian korban selamat dan luka-luka.

Sebelumnya, Ketua RT setempat, Munir, mengatakan bahwa insiden ambruknya bangunan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, tepat setelah salat asar berjamaah. “Habis salat asar ada suara gemuruh, getaran seperti gempa. Ternyata musala ambruk,” ungkapnya.

Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny. Namun semangat kebersamaan, doa, dan kesabaran diharapkan menjadi kekuatan dalam menghadapi ujian berat ini.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

bullying

Bullying yang Merenggut Nyawa: Saat Pendidikan Kita Kehilangan Jiwa Islamnya

Kasus perundungan yang berujung kematian—termasuk yang baru-baru ini terjadi di Tangerang—sekali lagi mengguncang kesadaran kita …

TOT Moderasi Beragam UIN Maliki Malang

Merawat Iman di Era Digital: UIN Maliki Malang Siapkan Dosen Muda sebagai Penebar Islam Rahmatan lil ‘Alamin

Batu — Di tengah kesejukan alam Kota Batu, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang membuka Training …