Gus Yahya
Gus Yahya

Dokumen Rapat Syuriah Beredar, Gus Yahya Diminta Mundur dalam 3 Hari

Jakarta – Sebuah dokumen Risalah Rapat Harian Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) beredar luas dan menjadi sorotan publik. Dalam risalah tersebut tercantum keputusan Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam PBNU yang meminta Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Rapat Harian Syuriah digelar pada Kamis (20/11) di Hotel Aston City Jakarta, dihadiri 37 dari 53 anggota pengurus harian Syuriah PBNU. Risalah rapat itu ditandatangani Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, selaku pimpinan rapat.

Dalam poin keputusannya, Syuriah meminta Gus Yahya mundur dalam waktu tiga hari sejak menerima keputusan tersebut. Jika tidak, rapat menyatakan siap memberhentikan yang bersangkutan dari jabatan Ketua Umum PBNU.

Salah satu dasar keputusan tersebut adalah pelaksanaan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) yang disebut menghadirkan narasumber yang dikaitkan dengan jaringan Zionisme internasional. Dalam risalah, tindakan itu dinilai bertentangan dengan prinsip Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah dan dianggap mencederai nama baik NU, terlebih di tengah tragedi kemanusiaan di Palestina.

Syuriah juga menyoroti persoalan tata kelola keuangan di lingkungan PBNU yang dinilai berpotensi melanggar ketentuan organisasi maupun prinsip syariah, serta dianggap mengancam keberlangsungan badan hukum perkumpulan.

Dengan mempertimbangkan berbagai temuan tersebut, Rapat Harian Syuriah menyerahkan keputusan akhir kepada Rais Aam bersama dua Wakil Rais Aam. Musyawarah internal mereka kemudian menghasilkan dua keputusan: meminta Gus Yahya mundur, atau jika tidak, memberhentikannya dari jabatan Ketua Umum PBNU.

Di tengah mencuatnya isu tersebut, Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengimbau seluruh pengurus dan warga NU untuk tetap tenang serta tidak terprovokasi. Menurutnya, dinamika yang terjadi adalah bagian dari proses organisasi yang wajar.

“Ini dinamika organisasi yang sedang berjalan. Saya minta semua pengurus dan warga NU tetap tenang, tidak terbawa arus informasi yang menyesatkan, dan tidak memperbesar kesalahpahaman,” ujar Gus Ipul, Jumat (21/11/2025).

Ia meminta seluruh pengurus NU di semua tingkatan menjaga ukhuwah, tetap berkonsolidasi, dan menahan diri dari pernyataan yang dapat memperkeruh keadaan. Gus Ipul menegaskan bahwa seluruh perkembangan resmi hanya merujuk pada informasi dari jajaran Syuriah PBNU.

Ia juga menekankan bahwa kewenangan tertinggi dalam organisasi PBNU berada di tangan Syuriah sebagai pemegang otoritas keagamaan.

“Kita serahkan sepenuhnya kepada Rais Aam dan para wakilnya. Insyaallah semua akan diselesaikan dengan baik, proporsional, dan sesuai adab organisasi,” tuturnya. (dtc)

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

banjir

Teologi Lingkungan dalam Islam: Membaca Bencana Sumatera sebagai Peringatan dan Pelajaran

Gelombang bencana yang melanda Sumatera dalam beberapa waktu terakhir—banjir bandang di Padang, longsor di Sibolga, …

091882600 1679803445 830 556

Universitas Al-Azhar Mesir Kutuk Serangan Terhadap Mahasiswa Saat Ibadah di Kampus

JAKARTA – Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan mahasiswa yang sedang melaksanakan shalat …