Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah
Jakarta – Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja mengaku sebagai khilafah ke-105 penerus Nabi Muhammad SAW. Hal itu terungkap dari penyelidikan mendalam yang dilakukan Polda Metro Jaya.
“Abdul Qadir Baraja selaku pemimpin tertinggi organisasi menganggap dirinya itu penerus kekhalifahan Nabi pasca meninggalnya Rasulullah SAW,” ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, Kamis (16/6/2022) lalu.
Hengki memaparkan, Khilafatul Muslimin didirikan Baraja pada tahun 1997 untuk melanjutkan perjuangan Negara Islam Indonesia (NII) Kartosoewirjo dan kaderisasi ideologi kekhalifahan yang sangat kontras dengan ideologi Pancasila.
“Kami menemukan buku-buku, artikel dan majalah yang dijadikan pedoman dan media penyebaran ideologi Khilafatul Muslimin yang materi ajarannya bertolak belakang dengan ideologi Pancasila,” terang mantan Kapolres Jakarta Pusat ini.
Diketahui Khilafatul Muslimin memiliki pengikut sebanyak 14.000 orang yang tersebar luas di sejumlah wilayah Indonesia. Mereka yang ingin menjadi pengikut, terlebih dahulu menjalani baiat (janji untuk taat) bersama Amir Daulah kewilayahan.
“Jika sudah dinyatakan resmi sebagai warga Khilafatul Muslimin, maka akan diberikan Nomor Induk Warga (NIW) serta kartu tanda warga dari Amir Daulah,” sambung Hengki.
Diketahui saat ini pihak kepolisian berhasil meringkus sebanyak enam orang tersangka dalam penyelidikan terakit kelompok Khilafatul Muslimin. Diantaranya, pemimpiin Abdul Qadir Baraja, AA, IN, F, SW, dan AS yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin.
Para tersangka akan dihukum dengan Pasal 59 Ayat 4 dan 82 Ayat 1 UU Nomor 16 Tahun 2017 tentang Ormas. Kemudian Pasal 14 Ayat 1 dan 2, dan atau Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dengan ancaman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun.
