Akhlak Rasullullah kepada Penganut Agama Lain

Video ceramah Ustadz Abdus Somad UAS yang menyebutkan ada jin kafir di patung salib mendadak viral dan menjadi perbincangan publik memicu kontroversi Video yang sebenarnya telah berlangsung sejak 3 tahun lalu itu bagaimana pun tetap menjadi catatan penting tentang paham keagamaan UAS yang dalam studi agama agama ia bisa digolongkan ke dalam kelompok konservatif UAS tampak ahli di bidang fiqih dan hadis tapi ia lemah melakukan internalisasi terhadap nilai nilai toleransi kebebasan civil society dan HAM Entah dari manakah UAS terinspirasi melakukan ucapan ucapan yang bukan kali ini saja pada kasus sebelum sebelumnya seringkali menyindir dengan sinis terhadap orang agama kelompok lain yang dianggap tidak sesuai dengan paham keagamaannya Tidakkah UAS sadar bahwa ucapannya itu saat mengomentari negative pada simbol salib tidak mengindahkan perintah al Qur an Dan Janganlah kamu memaki sembahan sembahan yang mereka sembah selain Allah kerena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan Q S al An am 108 Teladan RasulullahApa yang dilakukan UAS dan orang orang yang sejalan dengannya sungguh berbanding terbalik dengan apa yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah Saw Alkisah di sudut pasar Madinah Al Munawarah ada seorang Yahudi yang buta Hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad dia itu orang gila dia itu pembohong dia itu tukang sihir Apabila kalian mendekatinya maka kalian akan di pengaruhinya Hampir setiap pagi Rasulullah Saw mendatanginya dengan membawa makanan dan tanpa berkata sepatah katapun Rasul menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad Saw Baca Juga Hikmah Kemerdekaan Jangan Mau Diadu DombaRasulullah Saw melakukan hal itu hingga beliau menjelang wafat Setelah Rasulullah wafat tak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi dan yang menyuapi orang Yahudi yang buta itu Suatu hari Abu Bakar ra berkunjung ke rumah anaknya Aisyah Beliau bertanya kepada Aisyah Anakku adakah sunnah Rasul yang belum aku kerjakan Aisyah menjawab pertanyaan ayahnya Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah saja Hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja ucap Aisyah Apakah itu Tanya Abu Bakar Setiap pagi Rasulullah Saw selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana jawab Aisyah Keesokan harinya Abu Bakar pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu Abu Bakar mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya Ketika Abu Bakar mulai menyuapinya tiba tiba pengemis itu marah sambil berteriak Siapa kamu Abu Bakar menjawab Aku orang yang biasa Bukan Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku sahut pengemis buta itu Lalu pengemis itu melanjutkan bicaranya Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan itu baru setelah itu ia berikan makanan itu kepadaku Abu Bakar yang mendengar jawaban orang buta itu kemudian menangis sambil berkata Aku memang bukan yang biasa datang kepadamu Aku adalah salah seorang dari sahabatnya Orang yang mulia itu telah tiada Ia adalah Muhammad Rasulullah Saw Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar pengemis itu pun menangis dan kemudian berkata Benarkah demikian tanya pengemis kepalanya tertunduk dan air matanya mulai menetes Selama ini aku selalu menghinanya dan memfitnahnya lanjutnya Tetapi ia tidak pernah marah kepadaku sedikitpun ucap sang pengemis Yahudi sambil menangis terisak Ia selalu mendatangiku sambil menyuapiku dengan cara yang sangat lemah lembut sambil menahan kesedihan namun akhirnya dia pun menangis Lalu ditengah tangisannya sang pengemis Yahudi itupun berteriak Ia begitu mulia Ia begitu mulia sambil mendongakkan kepalanya kearah langit biru Kedua tangannya dibuka lebar seperti berdoa dan kemudian kembali duduk simpuh Spontan mereka berpelukan Mereka berdua larut dalam tangisan Tangisan kehilangan seseorang yang paling mulia sepanjang masa Lalu sesaat mereka terdiam kemudian pengemis Yahudi buta itu meminta kepada Abu Bakar untuk menuntunnya bersyahadat Pengemis itupun bersyahadat di hadapan Abu Bakar Jadilah pengemis itu seorang muslim atas inspirasi akhlak mulia Rasulullah Saw Ali Usman aktivis sosial pengurus Lakpesdam PWNU DIY

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …