Berlin – Aksi penembakan di sebuah Bar dan Cafe Shisha di Hanau, Jerman, Rabu (19/2/2020) disinyalir bermotif rasisme. Menurut keterangan poisi, pelaku berusia 43 tahun sampai kini tidak memiliki catatan kriminal.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, ada petunjuk bahwa aksi teror yang menewaskan sepuluh orang itu berlatar belakang rasisme dan ekstrem kanan.
“Rasisme adalah racun. Kebencian adalah racun,” kata Merkel, Jumat (21/2/2020).
Dia memuji kesigapan aparat keamanan yang langsung melakukan pengamanan di seluruh kota setelah ada aksi penembakan.
“Kami akan menghadapi mereka, yang ingin memecah belah Jerman, dengan segala kekuatan dan kebulatan hati,” kata Merkel.
Ha senada diungkapkan Menteri Dalam Negeri negara bagian Hessen Peter Beuth. Ia mengatakan, pelaku meninggalkan surat yang diunggah ke internet sebelum aksi penembakan itu.
Dalam dokumen setebal 24 halaman itu, pelaku yang disebut bernama Tobias R menggambarkan perjalanan hidup dan keyakinan ideologisnya. Tulisan bernada rasistis itu menyebutkan, pelaku sejak kecilnya sudah melihat masalah dengan perilaku beberapa beberapa kelompok etnis. Dia juga menyebutkan bahwa Islam adalah sesuatu yang “destruktif”.
Polisi menemukan Tobias R dalam keadaan tewas di rumahnya, bersama ibunya yang berusia 72 tahun. Pelaku diduga menembak ibunya lebih dulu, sebelum kemudian menembak dirinya sendiri.
Sembilan orang tewas dalam dua rangkaian penembakan di bar sisha di kota Hanau, Jerman barat. Sementara itu, beberapa orang lainnya terluka setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan pada Rabu sekitar pukul 22.00 waktu setempat.
Sisha atau yang biasa disebut dengan hookah merupakan gaya merokok ala Timur Tengah. Cara merokok shisha berbeda dengan mengisap rokok tembakau pada umumnya. Shisha menggunakan tabung yang berisi air. Di dalam tabung itu, tembakau dipanaskan dengan ditambahkan rasa buah-buahan.
BBC melaporkan, insiden penembakan pertama terjadi di bar sisha Midnight yang terletak di pusat kota Hanau, sekitar 25 kilometer di timur Frankfurt. Saksi mata melaporkan telah mendengar puluhan kali tembakan. Setidaknya tiga orang tewas dalam penembakan di bar sisha tersebut.
Tersangka kemudian melarikan diri dengan sebuah mobil berwarna gelap ke wilayah Kesselstadt. Dia kembali melepaskan tembakan ke Arena Bar & Cafe. Lima orang tewas di bar tersebut. Polisi memburu pelaku selama kurang lebih tujuh jam. Pelaku ditemukan tewas di kediamannya