bullying

Ancaman Islam pada Pelaku Bullying [Seri Amanah]

Islam adalah agama yang sangat menjunjung nilai amanah. Islam juga mencela orang-orang yang berkhianat. Jadi barang siapa yang mampu bersikap amanah maka dia telah melakukan ketaatan pada Tuhannya, dan barang siapa yang berkhianat maka ia telah bermaksiat pada Tuhannya di dalam keberislamannya.

Pada tulisan sebelumnya sudah di bahas amanah yang kemungkinan terjadi antara hamba dan Tuhannya. Juga sudah dijelaskan bahwa amanah dalam hubungan antar makhluk ada dalam beberapa aspek. Tulisan kemarin menjelaskan tentang amanah dalam harta.

Aspek selanjutnya yang perlu untuk bersikap amanah dalam hubungan sosial antar manusia adalah aspek kehormatan. Sebagaimana harta, kehormatan adalah sesuatu yang dimiliki setiap orang. Ketika harta kita dan harta orang lain perlu dijaga, maka kehormatan kita dan orang lain lebih perlu untuk dijaga.

Karena kehormatan adalah hal yang pasti dimiliki oleh setiap insan. Seseorang boleh jadi tidak mempunyai harta, tapi ia pasti punya kehormatan. Kehormatan itu kalau lah hilang maka akan melebihi kehilangan harta. Oleh sebab itu Islam mengatur penjagaan kehormatan yang dimiliki manusia.

Bersikap amanah dalam aspek kehormatan ini bisa dilakukan dengan cara menjaga diri kita untuk tidak sampai melakukan sesuatu yang bisa melukai kehormatan orang lain. Namun kebanyakan seseoang kehilangan kehormatannya disebabkan oleh ucapan atau lisan. Perilaku yang bisa menyebabkan goresan luka pada kehormatan seseorang seperti menipu, bullying, memfitnah dengan lisan maupun perbuatan, menuduh, mengadu domba dan lain-lain.

Rasulullah ﷺ bersabda:

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

seorang yang keislamannya sempurna adalah seseorang yang lisan (ucapan) dan tangannya tidak mengganggu orang lain

Hadis ini mengindikasikan bahwa mengganggu orang lain adalah sesuatu yang berdampak pada kadar keislaman atau keimanan seseorang. Apalagi sampai melukai kehormatan orang lain.

Hal yang membuat kehormatan seseorang hilang atau berkurang adalah ghibah. Nabi Muhammad ﷺ pernah menjelaskan definisi ghibah dalam sebuah hadis.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ

Intinya, ghibah adalah menyebutkan aib-aib keburukan seseorang saat dia tidak bersamanya. Kalau memang aib itu benar-benar ada pada orang tersebut maka namanya ghibah (menggunjing). Kalau ternyata aib yang dibicarakan itu tidak ada pada orang tersebut maka dinamakan buhtan (membuat-buat berita bohong/ memfitnah). Baik menggunjing atau memfitnah itu sama-sama membuat kehormatan seseorang hilang atau berkurang.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا عُرِجَ بِي مَرَرْتُ بِقَوْمٍ لَهُمْ أَظْفَارٌ مِنْ نُحَاسٍ يَخْمُشُونَ وُجُوهَهُمْ وَصُدُورَهُمْ فَقُلْتُ مَنْ هَؤُلَاءِ يَا جِبْرِيلُ قَالَ هَؤُلَاءِ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ لُحُومَ النَّاسِ وَيَقَعُونَ فِي أَعْرَاضِهِمْ

Rasulullah bersabda: “Ketika aku dinaikkan ke lagit (dimi’rajkan), aku melewati suatu kaum yang kuku mereka terbuat dari tembaga, kuku itu mereka gunakan untuk mencakar muka dan dada mereka. Aku lalu bertanya, “Wahai Jibril, siapa mereka itu?” Jibril menjawab, “Mereka itu adalah orang-orang yang memakan daging manusia (ghibah) dan merusak kehormatan mereka.

Menggunjing, menyebarkan hoax, menuduh, menipu maupun bullying adalah hal-hal yang bisa merusak kehormatan seseorang. Dalam Islam, hal tersebut mendapatkan ancaman keras. Hasan al-Bashri pernah menyenandungkan syair untuk pelaku maksiat yang akhirnya dia bertaubat. Salah satu penggalan syairnya adalah:

فَإِنْ تَصْبِرْ عَلَى النِّيرَانِ فَاعْصِه       وَإِلَّا فَكُنْ عَنِ العِصْيَانِ قَاصِي

Jika kamu bisa bersabar (tahan) terhadap neraka maka bermaksiatlah! Jika tidak kuat, maka menjauhlah dari maksiat.

Bagikan Artikel ini:

About M. Masroruh

Check Also

khamr

Khamr dan Takdir Allah yang Tidak Bisa Ditebak

Setiap manusia mempunyai masalah tersendiri. Ujian yang dihadapi masing-masing umat muslim berbeda-beda. Semua ujian tergantung …

menerima hadiah

Hukum Menerima Pemberian

Zuhud adalah sesuatu yang disukai Allah. Orang yang zuhud terhadap dunia akan dicintai Allah swt. …