Arab Saudi Keliru Tetapkan 1 Syawal 1440 Hijriyah?

Jakarta Pemerintah Arab Saudi menetapkan 1 Syawal 1440 Hijriyah jatuh pada hari Selasa 4 6 2019 Alhasil salat Idul Fitri digelar serentak di seluruh negeri yang dipimpin Raja Salman bin Abdul Azis itu Sementara di Indonesia salat Idul Fitri dilaksanakan pada Rabu 5 6 2019 Belakangan beredar pesan berantai di banyak plaftorm media sosial yang megungkapkan bahwa terjadi kekeliruan penetapan 1 Syawal 1440 H oleh pemerintah Arab Saudi Alhasil Arab Saudi membayar kafarat sebesar 1 6 miliar riyal atas kesalahan tersebut Dikutip dari laman Republika co id pesan tersebut mengutip laman Alarabiya dengan redaksi sebagai berikut Anggota Komite Fikih Islam Saudi Muhammad an Nujaimi dalam pernyataannya kepada Channel Alarabiya bahwa Kerajaan Arab Saudi telah membayar kafarat sebesar 1 6 miliar riyal karena kesalahan menetapkan Idul Fitri Organisasi Astronomi Jeddah menegaskan hasil pantauan tersebut bukanlah hilal 1 Syawal melainkan Planet Saturnus Sebab kekeliruan itulah warga Saudi tak berpuasa sehari sebelum waktu yang semestinya Disebutkan ini bukan kali pertama Arab Saudi salah menentukan hilal Syawal Menyusul kekeliruan ini otoritas Saudi bertanggung jawab dan membayar kafarat 1 6 miliar riyal atas raykat Saudi setelah penegasan Organisasi Astronomi Jeddah bahwa yang berhasil terlihat pada Senin 3 6 2019 adalah Planet Saturnus yang muncul di waktu tersebut dalam tahun ini di langit Saudi Keberadaan Planet Saturnus tersebut sangat mungkin dilihat mata telanjang di sebagian wilayah Saudi Sementara rukyat hilal 1 Syawal tidak mungkin secara mutlak terlihat di langit Saudi Baca juga Islam Mengajarkan Untuk Saling MemaafkanIdul Fitri 1440 Hijriyah Momentum Bangsa Indonesia Kembali ke Fitrah Sebelumnya Ketua Proyek Islam untuk Pantauan Hilal Muhammad Syaukat Audah merujuk pada hisab astronomi mengatakan sebelum masuknya I Syawal konjugasi terjadi sebelum terbenamnya matahari pada Kamis dan bulan akan menghilang di hari yang sama setelah terbenamnya matahari di negara negara Arab seluruhnya Keduanya menegaskan hilal Syawal tidak akan terlihat pada hari itu setelah terbenamnya matahari baik dengan mata telanjang atau menggunakan teleskop karena dekatnya dengan cakrawala dan relati rendah cahayanya Pesan tersebut lalu disertakan dengan link berita Elwatan Sayangnya justru yang beredar adalah penggalan redaksi di atas dan tidak secara utuh mencantumkan penjelasan di badan berita pada link yang sama Link berita Elwatan justru memberikan klarifikasi dan penjelasan tentang isu yang beredar viral di atas Dewan redaksi Elwatan menegaskan bahwa isu di atas sama sekali tidak benar Pencantuman Anggota Komite Fikih Islam Muhammad an Nujaimi tidak berdasar termasuk pencatutan wawancara dengan Alarabiya Setelah Elwatan melakukan penelusuran ternyata tidak ditemukan satu berita apapun tentang kabar tersebut Demikian pula Elwatan melakukan pencarian di akun resmi media sosial Organisasi Astronomi Jeddah tidak terdapat pernyataan apapun menyangkut persoalan ini Menurut laman berita Cairo24 berita tersebut merupakan berita daur ulang yang disebarkan lagi pada 2019 dengan mencatut Alarabiya Pada 2011 memang terungkap bahwa Saudi membayar kafarat sebesar 1 6 miliar riyal atas kesalahan penentuan hilal 1 Syawal Disebutkan situs berita tersebut sudah empat kali Saudi membayar kafarat dengan jumlah yang sama atas kekeliruan penetapan awal Syawal Namun tidak dijelaskan pada tahun kapan pembayaran kafarat itu terjadi Pembayaran kafarat tersebut pernah ditegaskan Syekh Muhammad bin Abdullah as Sabil salah satu Imam Masjid al Haram dan anggota Dewan Ulama Senior Arab Saudi dan anggota Perkumpulan Fikih Islam Dalam khutbahnya Syekh Muhammad bin Abdullah as Sabil menyatakan tentang pentingnya warga Saudi mengganti puasa mereka lantaran kesalahan penetapan awal Syawal

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …