film g30spki
film g30spki

Bagaimana Menyikapi Sejarah dalam Film G30S/PKI, Begini Tinjauan Sejarah dalam al-Qur’an

Masih sangat ingat Kketika Masa Pemerintahan Orde Baru pada tanggal 30 September seluruh masyarakat tanpa kecuali harus menonton Film G30S/PKI. Film ini dibuat oleh pemerintah dalam menafsir gerakan percobaan kudeta yang mengorbankan para jenderal yang dikenal sebagai Pahlawan Revolusi.

Sebagai kewajiban film ini telah tertanam dalam otak masyarakat Indonesia yang hidup dan tumbuh dewasa pada masa pemerintahan otoriter Soeharto. Film ini tontonan wajib yang tayang secara nasional sebagai doktrin penguasa Orde Baru.

Pasca Reformasi, film produk Orde Baru ini sudah tidak lagi menjadi kewajiban. Banyak kritik terhadap alur dan subtansi film ini yang sudah bias penguasa. Bahkan film ini dianggap banyak menyelewengkan sejarah yang sebenarnya.

Akhir-akhir ini dengan sejuta alasan, Film ini kembali dipromosikan untuk ditonton kembali. Dulu Pemerintah memaksa masyarakatnya untuk menonton film ini, sekarang ada desakan sekecil masyarakat agar pemerintah menggelar nonton film G30S/PKI bersama-sama. Justru hari ini seolah ada desakan kepada pemerintah untuk memutar kembali film ini.

Tidak mau ambil pusing dengan desakan segelintir orang dan kemungkinan adanya penyelewengan sejarah yang ada dalam film G30S/PKI, tulisan ini fous ingin melihat sejauhmana sejarah itu penting dan bagaimana bisa terjadi penyelewengan sejarah.

Sejarah sebenarnya bukan sekedar pengetahuan, tetapi juga alat legitimasi. Pengetahuan dan kekuasaan memang sangat terkait terutama dalam sejarah. Dalam Islam memahami sejarah itu sangat penting. Islam menekankan umatnya untuk belajar dari sejarah.

Jika umat Islam melihat kandungan al-Qur’an maka dari empat komponen pokok isinya adalah akidah, Syariah, akhlak dan sejarah. Sejarah dalam al-Qur’an dinarasikan untuk memotret sejarah umat terdahulu yang dianggap penting untuk dipelajari.

Jika diteliti lebih jauh, ada 35 surah dalam al-Qur’an yang berisi tentang kisah dan sejarah. Jumlah ayat sejarah keseluruhan berjumlah 6342 ayat. Banyaknya ayat-ayat ini menunjukkan bahwa mempelajari dan mengambil pelajaran dari sejarah menjadi sangat penting dilakukan.

Setidaknya ada beberapa manfaat dalam mempelajari sejarah menurut al-Qur’an. Hal ini sebagaimana dilihat dalam firman Allah:  “Dan semua kisah rasul-rasul, kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran, nasihat (pelajaran)  dan peringatan bagi orang yang beriman. (QS Hûd : 120).

Jadi, arti penting mempelajari sejarah adalah ada empat hal. 1) Sejarah sebagai bentuk meneguhkan hati, 2) sejarah sebagai sarana pengetahuan kebenaran, 3) sejarah sebagai nasehat dan 4) sejarah sebagai peringatan. Mempelajari sejarah berarti juga mengambil keteguhan hati dan kebenaran untuk dijadikan pelajaran dan peringatan. Dalam konteks memahami sejarah G30S/PKI memahami sejarah tersebut berarti sebagai bentuk mencari kebenaran, nasehat dan peringatan.

Namun, tidak semua sejarah bisa dipahami sebagai sebuah kebenaran. Apakah film G30S/PKI pantas dijadikan rujukan dalam meneguhkan hati dan kebenaran? Jika melihat pada posisinya yang masih diragukan dan sebagai bentuk propaganda kekuasaan Orde Baru, film ini selayaknya hanya pantas dijadikan pelajaran dan peringatan. Artinya, peristiwa kudeta entah itu siapa pelakunya, dalangnya siapa dan kepentingan apa itu harus menjadi peringatan dalam kehidupan berbangsa saat ini.

Mencari kebenaran sejarah membutuhkan suatu energi yang lebih. Film G30S/PKI yang masih menyimpan misteri tidak bisa dijadikan keteguhan hati dan sandaran kebenaran. Masih banyak hal-hal yang problematis untuk dijadikan dasar kebenaran. Karena itulah, memang perlu ada film yang bisa memberikan perspektif lain dari pada film buatan Orde Baru tersebut sehingga sejarah peristiwa 30 September itu bisa dijadikan keteguhan hati berbangsa, sumber kebenaran sejarah, pelajaran dan peringatan untuk bangsa ini.

Masih wajibkah menonton? Itu tergantung selera anda? Jika anda mau romantisme masa remaja dan ingat kenangan masa lalu tontonlah filmya. Jika anda masih penasaran bagaimana film ini menceritakan satu pahlawan penting dalam gerakan itu, silahkan menonton. Jika anda masih sangat yakin ada kebenaran lain selain film itu, abaikan atau setidaknya rujukan untuk membandingkan.

Bagikan Artikel ini:

About Mawaddah Ni'mah

Check Also

syekh ali jaber

Kesaksian Syekh Ali Jaber tentang Nikmatnya Dakwah dan Cinta Indonesia

Kabar duka menyelemuti umat Islam Indonesia dengan wafatnya seorang da’i yang luhur dan santun dalam …

Pemerintah resmi larang FPI

Kembali Membubarkan Ormas Islam, Pemerintah Anti Islam ?

Setelah dulu Pemerintah melarang keberadaan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) muncul seolah-olah Islam telah didzalimi di …