Jakarta – Pimpinan Pesantren Al Zaytun mengajak para santri dan pengurus pesantren menyanyikan lagu kebangsaaan Yahudi berjudul Havenu Shalom Alaichem pada peringatan 1 Muharram. Hal itu menambah kontroversial Al Zaytun yang sebelumnya menggelar salat idul Fitri dengan menempatkan wanita dan non muslim di shaf terdepan. Panji Gumilang juga pernah mengatakan menganut mazhat Sukarno.
Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat baru-baru ini menggelar Bahtsul Masail di Pondok Pesantren Hidayatut Tholibin di Indramayu. Bahtsul Masail tersebut mengangkat tema seputar kontroversi penyimpangan ajaran di pondok pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat.
Agenda Bahtsul Masail menghadirkan mushohih yakni KH Ubaidillah Harits, KH Juhadi Muhammad, KH Ahmad Baidhowi, KH Ahmad Yazid Fattah, KH Ghufroni Masyhuda, KH Masqsudi Marfu, Kh Abu Bakar Sidiq, dan KH Mutohar.
Sedangkan perumus adalah KH Zaenal Mufid, KH Umar Faruq, K Khozinatul Asror, K M Mubasysyarum, KH MNA Syamil Mumtaz, K Abdul Hamid, K Afif Yahya Azis.
Pada Bahtusl Matsail itu, dibahas hukum menyanyikan lagu Havenu Shalom Alechem tersebut bagi umat Islam. Menurut Bahtsul Masail, menyanyikan lagu umat agama lain bila dikaji dari segi kemunculan dan penggunaannya juga dihukumi haram, karena dianggap menyerupai dan mensyiarkan tradisi agama lain, mengajarkan doktrin yang dapat berpotensi hilangnya konstitusi syariat perihal fikih “Mengucapkan salam” kepada non muslim.
Pada peringatan 1 Muharram itu, Panji Gumilang, menyanyikan salam ala Yahudi, havenu shalom Aleichem viral di media sosial. Dalam cuplikan video yang ditayangkan akun Youtube Al-Zaytun Official, Panji Gumilang tidak sekadar mengajak para peserta untuk membaca assalamualaikum, tetapi juga membaca salam sambil bernyanyi. Acara tersebut terjadi untuk merayakan peringatan awal tahun 1444 Hijriyah.
“Saya mengajak saudara untuk mengucap salam yang tidak assalamualaikum saja, (tapi) sambil kita bernyanyi. Saya rasa yang hadir walaupun tidak terlalu pandai saya rasa bisa bernyanyi. Kita ucapkan pada sahabat kita, havenu shalom aleichem.”
Majelis Ulama Indonesia (MUI) saat ini sedang membentuk tim khusus atau timsus untuk mengungkap tudingan ajaran sesat dari masyarakat. MUI Jabar juga telah merekomendasi agar Gubernur Jabar Ridwan Kamil menegur pengurus pondok pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu.