mencintai ahlul bait

Kewajiban Mencintai Ahlul Bait Nabi Saw

Imam Syafi’i merupakan salah satu ulama’ yang sangat mencintai ahlul bait Nabi saw. Dalam syi’irnya yang diriwayatkan oleh imam al Baihaqi, ia berkata:

إِنْ كَانَ رَفْضًا حُبُّ آلِ مُحَمَّدٍ * فَلْيَشْهَدِ الثَّقَلَانِ أَنِّيْ رَافِضِيْ

Artinya: “Jika mencintai keluarga Nabi Muhammad saw dianggap sebagai Rafidah, maka saksikanlah dua pusaka (al Quran dan al Hadits), sesungguhnya aku adalah Rafidah”

Syi’ir yang dilantunkan oleh imam Syafi’i di atas hakikatnya bukan pengakuan dirinya sebagai orang yang bermadzhab Syi’ah, sebab faktanya imam Syafi’i berbeda aqidah yang sangat jauh dengan Syi’ah. Tetapi syi’ir di atas hakikatnya adalah pernyataan imam Syafi’i sebagai sosok yang betul-betul mencintai dan menghormati terhadap ahlul bait Nabi saw.

Apa yang dilakukan imam Syafi’i berupa kecintaannya kepada ahlul bait Nabi saw tidak lepas karena jejak kehidupan keluarga Nabi saw yang penuh penderitaan bersama Nabi saw dalam mengemban amanat keislaman. Di samping itu, juga pesan Nabi saw sendiri untuk menjaga keluarganya. Dalam salah satu hadits dijelaskan:

أَلاَ أَيُّهَا النَّاسُ فَإِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ يُوشِكُ أَنْ يَأْتِىَ رَسُولُ رَبِّى فَأُجِيبَ وَأَنَا تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ فَخُذُوا بِكِتَابِ اللَّهِ وَاسْتَمْسِكُوا بِهِ. فَحَثَّ عَلَى كِتَابِ اللَّهِ وَرَغَّبَ فِيهِ ثُمَّ قَالَ وَأَهْلُ بَيْتِى أُذَكِّرُكُمُ اللَّهَ فِى أَهْلِ بَيْتِى أُذَكِّرُكُمُ اللَّهَ فِى أَهْلِ بَيْتِى أُذَكِّرُكُمُ اللَّهَ فِى أَهْلِ بَيْتِى

Artinya: Ingatlah wahai manusia. aku adalah manusia yang sebentar lagi utusan Tuhanku akan datang menjemputku, dan aku akan mengabulkannya. Dan akut tinggalkan pada kalian dua pusaka, yaitu kitab Allah (al Quran) yang di dalamnya mengandung petunjuk dan cahaya, maka ambillah dengan kitab Allah dan berpegang teguhlah terhadapnya. Lalu Nabi saw menganjurkan dan menyenangi kitab Allah. Kemudian Nabi saw berkata lagi dan keluargaku. Aku ingatkan kalian kepada Allah terhadap keluargaku, Aku ingatkan kalian kepada Allah terhadap keluargaku, Aku ingatkan kalian kepada Allah terhadap keluargaku (diulang sebanyak tiga kali) (HR. Muslim)

Ulama’ sepakat bahwa hadits ini merupakan wasiat Nabi saw terhadap umat Islam agar menjaga keluarganya. Dan ulama’ juga sepakat bahwa mencintai, dan menjaga hak-hak serta kehormatan keluarga Nabi saw adalah kewajiban bagi umat Islam.

Imam Ibn Hubairoh dari madzhab Hanbali dalam kitabnya al Ifshah an Ma’anis Shahhah mengatakan:

يَجِبُ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ أَنْ يَعْتَقِدَ حُبَّ أَهْلِ بَيْتِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  وَوَلَاءَهُمْ فَرْضًا وَاجِبًا

Artinya: Wajib bagi seluruh umat Islam mencintai keluarga Nabi saw dan menjadikannya sebagai orang dekat

Inilah sikap umat Islam Ahlussunnah wal Jama’ah terhadap keluarga Nabi saw, mencintai dan menghormati keluarga Nabi saw adalah suatu keharusan.

Namun demikian, sakalipun umat Islam harus mencintai keluarga Nabi saw, tapi tidak selayaknya dengan sikap berlebihan. Cukuplah bagi umat Islam memberikan hak-haknya sebagai keluarga Nabi saw, dan menghormati karena terdapat tali darah dengan Nabi saw. tanpa harus mewajibkan mereka sebagai pemimpin umat Islam, dan menganggap kafir bagi yang tidak meyakininya. Apalagi kecintaan tersebut sampai menyebabkan kebencian terhadap para sahabat Nabi saw yang juga memiliki jasa besar dalam perkembangan dan keutuhan Islam, atau kepada umat Islam lainnya. Bentuk berlebihan yang seperti ini yang dijauhi oleh Ahlussunnah wal Jama’ah.

Wallahu alam

 

 

Bagikan Artikel ini:

About M. Jamil Chansas

Dosen Qawaidul Fiqh di Ma'had Aly Nurul Qarnain Jember dan Aggota Aswaja Center Jember

Check Also

shalawat

Menyanyikan Shalawat, Bolehkah ?

Akhir-akhir ini, jam’iyah shalawat semakin ramai di mana-mana. Tujuan dari jam’iyah tersebut tidak lain agar …

shalat jamaah perempuan

Posisi Yang Utama Bagi Perempuan Saat Menjadi Imam Shalat

Beberapa hari belakangan ini sempat viral di media sosial tentang video yang menampilkan seorang perempuan …