jokowi
jokowi

Betulkah Anti Islam? Jokowi Dinobatkan Nomor 12 Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia

Juru Bicara Presiden M Fadjroel Rachman mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali masuk dalam daftar 50 besar tokoh muslim paling berpengaruh di dunia tahun 2021. “Situs The Muslim 500 untuk edisi 2021 atau The Muslim 500: The World’s 500 Most Influential Muslims 2021 telah mempublikasikan Presiden Joko Widodo berada di urutan ke-12 tokoh muslim paling berpengaruh di dunia”.

Selain itu, ada Ketua umum PBNU KH Said Aqil Siradj yang menempati peringkat ke 18 dan Ketua Wantimpres Habib Luthfi bin Yahya yang menempati peringkat ke 32 tokoh muslim paling berpengaruh di dunia”. Ada 13 kategori pengaruh individu muslim yang dimasukkan dalam penilaian, yakni ilmiah, politik, administrasi urusan agama, juru dakwah dan pembimbing spiritual, filantropi lembaga amal atau pembangunan, isu sosial, bisnis, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, pelafal Al-Qur’an, media massa, selebritas dan atlet, serta ekstremis.

Bukan hanya memilih para pejabat, tokoh, atau pesohor, orang-orang yang menjadi perintis atau tinggal di daerah terpencil juga diperhitungkan dalam penilaian The Muslim 500. Dengan penghargaan ini, maka Presiden Jokowi mampu membantah dan membuktikan bahwa apa yang dituduhkan oleh kaum ekstrimis saat Pilpres 2019 adalah fitnah.

Selama Pilpres 2019, Presiden Jokowi diisukan bahwa ia adalah “antek PKI, Presiden Anti Islam, dan masih banyak lainnya. Termasuk Professor Greg Fealy profesor dari Australian National University, menuangkan pandangannya terhadap pemerintahan Presiden Jokowi dan Ia menyebutkan bahwa pemerintahan yang dipimpin oleh Jokowi adalah anti Kelompok Islam tertentu.

Namun, Jokowi menyebut, tudingan itu tidak bisa lepas dari kepentingan politik. Ia berharap agar masyarakat tidak termakan dengan isu-isu tersebut. Padahal, Pemerintahan Jokowi terus menggelorakan semangat toleransi, keberagaman (kebhinekaan), persaudaraan dan kepedulian terhadap sesama tanpa memandang suku, ras, agama, keyakinan.

Bukti lain adalah kebijakan pemerintahan Jokowi juga banyak memperjuangkan kepentingan umat Islam. Antara lain lewat ditambahnya anggaran pendidikan Islam, beasiswa santri berprestasi, pembukaan Universitas Islam Internasional Indonesia hingga kesigapan pemerintah membahas RUU Pesantren yang kini sudah disahkan menjadi Undang-Undang.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan agar semakin cermat dalam menyikapi isu-isu yang berkembang baik via WA ataupun Media sosial lainnya agar dapat meminimalisir fitnah-fitnah terhadap pemerintahan saat ini. Karena apapun bentuk fitnah, sangat dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT :

وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لاَ تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلّهِ فَإِنِ انتَهَواْ فَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِينَ

Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.( Al-Baqarah : 193)

Dan dalam Hadits Rasulullah SAW bersabda “Berlindunglah kalian kepada Allah dari segala fitnah, baik yang tampak ataupun yang tersembunyi” (HR Muslim).

Bagikan Artikel ini:

About Ahmad Cahyo

Mahasiswa Program S2 PTIQ Jakarta

Check Also

Hari Santri

Memperingati Hari Santri Sebagai Wujud Hubbul Waton Minal Iman

Sebagaimana kita ketahui bahwa sejak tanggal 22 Oktober 2015 telh ditetapkan sebagai peringatan hari santri …

meninggal di tanah suci

Belajar dari Peletakan Hajar Aswad : Praktek Demokrasi Ala Nabi

Pada saat ini banyak Negara islam ataupun Negara yang mayoritasnya adalah muslim turut mengadaptasi sistem …