Nyai Hj Sinta Nuriyah buka puasa bersama di Probolinggo copy

Buka Bersama di Probolinggo, Nyai Sinta Nuriyah Ajak Masyarakat Hidup Rukun dan Tidak Terpecah Belah Untuk NKRI

Probolinggo  – Istri Presiden ke-4 Indonesia, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Nyai Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengajak masyarakat untuk selalu hidup rukun dan tidak terpecah belah untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kami mengajak kepada semuanya harus hidup rukun dan tidak boleh memecah belah bangsa dan negara Indonesia,” kata Nyai Sinta Nuriyah memberikan tausiyah saat buka bersama kaum dhuafa di di halaman depan Kantor Bupati Probolinggo pada Kamis (28/3) sore.

Sinta Nuriyah sudah puluhan kali berkunjung dan berkeliling untuk mengadakan sahur bersama dan buka bersama, namun pihaknya lebih menonjolkan sahur bersama dari pada buka bersama.

“Buka dan sahur itu tentunya sangat berbeda. Kalau buka itu adalah membatalkan puasa. Jika sahur untuk mengajak semua bersiap-siap melaksanakan ibadah puasa,” tuturnya.

Ia mengajak masyarakat untuk mempersatukan bangsa dan negara itu karena bagaimanapun, persatuan dan kesatuan merupakan pilar utama tegaknya Republik Indonesia karena kalau saling bertengkar maka negara akan hancur.

“Saya mengajak semua elemen masyarakat dari suku dan agama apa saja untuk menyelenggarakan sahur bersama. Pada hakekatnya kita adalah satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, sehingga harus rukun diantara anak sesama bangsa,” katanya.

Selain menyampaikan isu kenegaraan, lanjut dia, kegiatan keliling buka dan sahur bersama dhuafa itu bertujuan untuk menjelaskan tentang puasa, dimana puasa mengajarkan semua untuk saling toleransi dan melaksanakan perbuatan yang baik.

“Puasa mengajarkan kepada kita tentang akhlak dan budi pekerti yang luhur. Selain itu mengajarkan tentang kesabaran, kejujuran, keadilan dan masih banyak yang lain,” ujarnya.

Ia menjelaskan semua umat Muslim yang beriman diwajibkan berpuasa agar menjadi orang yang bertakwa dengan syarat harus menjalankan syarat-syarat di bulan puasa seperti akhlak dan budi pekerti yang luhur. “Saya harap berpuasa yang revolusioner dan bukan formalitas belaka,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan 450 paket sembako bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo kepada 450 kaum dhuafa dari kalangan abang becak, pemulung, buruh tani, tukang parkir dan pedagang pasar tradisional.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar copy

Bulan Syawal Kesempatan Umat Islam Jadi Ahli Zikir

Jakarta – Bulan Syawal adalah kesempatan umat Islam menjadi hamba-hamba Allah yang ahli zikir. Syawal sendiri memiliki …

emak emak viral maksa minta sedekah diamankan dinsos bogor 43

Viral Seorang Ibu Minta Sedekah Dengan Memaksa, Diduga ODGJ Hingga Dibawa ke RSMM Bogor

Bogor – Seorang ibu-ibu viral karena meminta dengan cara memaksa, ibu tersebut diketahui saat ini …