Cegah Radikalisme Masuk Sekolah, Kemenag Tulis Ulang 155 Buku Pelajaran SD-SMA

Jakarta Radikalisme telah menyusup ke berbagai lapisan masyarakat termasuk lingkungan sekolah Salah satu media yang digunakan kelompok yang ingin merusak persatuan bangsa Indonesia melalui buku pelajaran Hal itulah yang mendasari Kementerian Agama Kemenag membuat terobosan cepat dalam mencegah masuknya radikalisme ke lingkungan sekolah yaitu menulis ulang 155 buku pelajaran sekolah dari jenjang Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas SMA Ada 155 buku yang sedang kita siapkan Insya Allah akhir tahun ini sudah bisa di launching oleh Menteri Agama Ya semua jenjang dari kelas 1 sampai kelas 12 ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin pada acara Forum Merdeka Barat 9 dengan tema Mengedepankan Strategi Deradikalisasi di Ruang Serbaguna Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta Senin 11 11 2019 Baca Juga Pecat 7 Kepsek Terindikasi Radikalisme Gubernur Jateng Kalau Usung Khilafah Silakan KeluarMenurut dia penulisan ulang buku buku agama di Indonesia sebagai salah satu instrumen untuk menghalau potensi penetrasi radikalisme masuk di lembaga pendidikan Di review kembali potensi potensi yang konten berpotensi disalahpahami berpotensi ditafsirkan tidak sesuai visi Kemenag visi Indonesia misalnya dilakukan review Atau materi yang berpotensi ditafsirkan tidak sesuai dengan visi beragama moderat atau bertentangan dengan konstitusi itu yang dilakukan review tutur Kamaruddin dikutip dari laman resmi Kemenag RI Dia mencontohkan ada kesalahan dalam buku pelajaran agama terkait khilafah Kamaruddin menjelaskan pengertian khilafah bisa disalahpahami oleh murid ataupun guru jika tidak dijelaskan dengan baik Khilafah itu kan pernah ada dalam sejarah Islam sampai runtuhnya Turki Usmani pada tahun 1923 ya Sebelumnya khilafah artinya pemerintahan global seluruh dunia itu enggak mungkin sekarang negara atau bangsa seperti ini enggak mungkin dong masa pemerintahannya di Indonesia meng cover seluruh dunia itu kan mustahil tuturnya Baca Juga Keterpaparan Radikalisme di Kalangan Terdidik Bukan Isapan Jempol Untuk mencegah masuknya paham radikal di lingkungan pendidikan Kamaruddin mengatakan pihaknya telah meminta seluruh perguruan tinggi agar membuat sebuah pusat kajian moderasi beragama Di situ nanti bisa menjadi tempat diskusi kemudian memproduksi kontranarasi terhadap radikalisme Membuat kontranarasi terhadap isu isu terorisme atau membuat diskursus keilmuan yang berorientasi pada moderasi beragama di samping bentuk kurikulum tuturnya

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …